jpnn.com - Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi menanggapi pemberitaan simpangsiur terkait penyelenggaraan Jambore Dunia di tengah cuaca panas ekstrem yang melanda Korea.
Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 itu menilai pemberitaan yang muncul di Indonesia cenderung berlebihan.
BACA JUGA: Indonesia Kirim 462 Delegasi Pramuka ke Jambore Dunia di Jepang
“Kami melihat berita-berita di media tanah air, serta pesan-pesan yang beredar di media sosial. Kami pastikan hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan cenderung berlebihan,” ucap Yuniar, Minggu (6/8/2023).
Yuniar menjelaskan cuaca panas memang sedang terjadi di Korea, tetapi sebagai orang yang hidup di iklim tropis, ini bukanlah tantangan besar bagi kontingen Merah Putih.
BACA JUGA: TLCI Chapter#2 Riau Siap Sukseskan Jambore Nasional V di Jambi
“Saya berada di lapangan sejak hari pertama sampai saat ini, juga ikut tidur di tenda, termasuk beberapa pimpinan kuartir nasional yang lainnya."
"Dari 1 .500 lebih Kontingen Indonesia, yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit kurang dari 10 orang. Penyebab sakit pun dikarenakan cedera ringan setelah mengikuti kegiatan fisik dan sudah ditangani dengan baik.” katanya.
BACA JUGA: Sah, Jambore Nasional ke-7 Persatuan Islam Resmi Diluncurkan
Lebih lanjut, Yuniar membeberkan penyelenggara Jambore Dunia telah proaktif melakukan proses mitigasi yang cukup baik untuk memastikan kelancaran acara.
“Jambore Dunia telah menyiapkan 5 klinik dan 1 rumah sakit untuk jaga-jaga. Saat ini, tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah setempat, termasuk dokter dan tenaga kesehatan dari militer.
"Panitia juga bekerja sama dengan pemerintah Korea terus melakukan upaya mengelola resiko apapun, termasuk dari cuaca panas ini," sambungnya.
Selain itu, Yuniar menambahkan pihak panitia dan pemerintah dengan sigap telah membangun lebih banyak tenda untuk berteduh, menyediakan air mineral dingin, memberikan kipas angin portabel hingga ruangan pendingin untuk beristirahat para peserta.
“Memang kemarin banyak masukan terkait fasilitas yang disediakan, tetapi pada pertemuan hari ketiga langsung dipimpin oleh Menteri yang ditunjuk langsung oleh Presiden Korea untuk mengawal kesuksesan Jambore ini."
"Menteri terkait, bahkan juga ikut standby di lokasi dan berkoordinasi erat dengan organisasi kepanduan dunia untuk memastikan pengambilan keputusan lebih cepat.” Tegasnya.
Berdasarkan pengamatan dan berkordinasi dengan banyak pihak, Yuniar mendapatkan informasi bahwa kontingen besar yang mengirim peserta lebih dari 2 .000 orang, seperti Jerman, Swedia, jepang, Taiwan, setelah melakukan asesmen di internal memutuskan bahwa Jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti.
“Sampai saat ini, kontingen Indonesia juga menganggap Jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti."
"Hal ini kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan. Kami selalu intens berkordinasi dengan KBRI, Kemenpora, dan Kementerian Lembaga terkait," tutupnya.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib