jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menanggapi spekulasi liar di masyarakat perihal luka pada tubuh korban Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.
Irjen Dedi meminta publik agar mendengarkan penjelasan ahli, yakni tim kedokteran forensik yang akan menyampaikan hasil autopsi jenazah Brigadir J.
BACA JUGA: Kasus Kematian Brigadir J Ditarik ke Polda Metro, Irjen Dedi Janjikan Ini
"Tolong biar orang-orang yang ahli di bidangnya yang menyampaikan. Contoh, luka-luka karena benda ini, benda ini," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (19/7).
Menurut Dedi, spekulasi perihal luka pada tubuh korban Brigadir J berujung pada spekulasi.
BACA JUGA: Keluarga Brigadir J Minta Autopsi Ulang, Mabes Polri Merespons Begini
"Arahnya ke persepsi lagi, spekulasi-spekulasi lagi," tegas Dedi.
Jenderal bintang dua itu mengatakan Rabu (20/7) besok, ahli akan menyampaikan hasil autopsi jenazah Brigadir J.
BACA JUGA: Besok, Mabes Polri Siap Buka-bukaan kepada Keluarga Brigadir J
Menurut dia, penjelasan itu diklaim membuat menjawab semua spekulasi publik.
"Ketika besok akan disampaikan oleh pihak tim forensik Polri. Itu akan membuat informasi akan semakin lebih jelas," tegas Dedi.
Brigadir J tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jaksel pada Jumat (8/7).
Menurut penjelasan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan, peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi.
Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi Pak Sambo saat Putri sedang beristirahat.
Istri Irjen Ferdy Sambo sempat berteriak minta tolong.
Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.
Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang konon berada di lantai dua rumah tersebut.
Kedua polisi itu terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir J. (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama