Soal Stadion GBT Bau Sampah, Bonek Mania Curiga Khofifah Punya Kepentingan

Senin, 04 November 2019 – 07:57 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menyebut stadion Gelora Bung Tomo (GBT) bau sampah jika sore hari, mendapat respons supporter Persebaya, Bonek Mania.

"GBT ditunjuk oleh PSSI sudah melalui proses pertimbangan matang dan uji kelayakan sebagai salah satu dari 10 stadion yang digunakan pada Piala Dunia U 20," kata Bonek Mania Keputran Surabaya, Asmuni di Surabaya, Minggu (3/11).

BACA JUGA: Menpora Zainudin Amali Gagal Masuk ke Stadion Gelora Bung Tomo

Diberitakan, Khofifah khawatir bau sampah itu khawatir mempengaruhi sikap perwakilan FIFA yang akan mengecek kesiapan GBT sebagai salah satu venue Piala Dunia U20 pada 2021 mendatang.

“Saya pernah ke GBT, kalau sore bau aroma sampah. Bagaimana nanti kalau perwakilan FIFA ke sana, terus bertanya ini aroma apa?" kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/11).

BACA JUGA: Persebaya Dipukul PSS, Bonek Rusuh, Fasilitas di GBT Rusak

Asmuni mengatakan, semestinya Gubernur Khofifah bangga dan mendukung penuh GBT bisa ditempati sebagai ajang Piala Dunia, bukan malah sebaliknya. "Ada kepentingan apa kok Khofifah ngotot mengusulkan stadion di Kanjuruan Malang.?" ujarnya.

Selama ini, lanjut dia sudah beberapa kali GBT digunakan untuk sejumlah pertandingan baik skala nasional maupun internasional. Namun, lanjut dia semenjak itu tidak ada persoalan bau sampah yang menganggu pada saat pertandingan.

BACA JUGA: Polemik Bau Sampah di Gelora Bung Tomo: Pemkot Surabaya Dinilai Baperan dan Antikritik

"Meskipun ada bau sampah karena lokasi TPA Benowo berdekatan dengan GBT, tapi pemkot selama ini sudah bisa mengantisipasinya," sebutnya.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso dalam video yang dikirim Bagian Humas Pemkot Surabaya mengatakan terkait Stadion GBT yang dipilih PSSI dalam bidding FIFA World Cup U-20, Kota Surabaya bukan mengajukan diri, tetapi didatangi PSSI.

PSSI Jatim berkunjung ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 24 September 2019. Dalam pertemuan itu, PSSI Jatim menyampaikan Surabaya akan diikutkan menjadi salah satu tuan rumah, dan dijadikan materi bidding di China. Pada pertemuan itu, wali kota menyambut gembira, Kota Pahlawan menjadi tuan rumah.

Edi mengatakan, pada pertemuan tersebut PSSI menjelaskan syarat yang harus dipenuhi misalnya layout GBT, surat dari wali kota tentang persetujuan ikut bidding, dan keadaan di Surabaya, misalnya tentang perhubungan dan pariwisatanya.

Selanjutnya, PSSI melakukan inspeksi ke GBT. Dalam inspeksi itu PSSI menyatakan Surabaya layak menjadi tempat pertandingan. "Jadi, dari pertama Jakarta, kedua Surabaya. Artinya Surabaya itu bisa dijadikan tuan rumah," kata Edi.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai sebelumnya menegaskan pernyataan Gubernur Khofifah tentang bau sampah di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo merupakan bentuk motivasi bagi Pemerintah Kota Surabaya.

"Pernyataan Bu Gubernur adalah masukan dan motivasi bagi pemkot agar segera menyelesaikan persoalan sampah," ujarnya.

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan agar tidak ada hal-hal teknis yang mengganggu penilaian saat FIFA melakukan peninjauan di stadion yang akan dijadikan venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler