jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa curiga ada pimpinan maupun staf yang bermain di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait perbedaan status tersangka mantan Wakil Presiden Boediono dalam kasus bailout Bank Century.
Desmond sendiri heran kenapa pimpinan dan juru bicara KPK di Jakarta buru-buru membantah pernyataan wakil ketua KPK Adnan Pandu Praja saat di Pekanbaru, Riau, yang menyebut Wapres era presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu sudah ditetapkan tersangka.
BACA JUGA: Jelang Tutup Tahun, Honorer K2 Makin Resah
"Pandu itu komisioner, yang di Jakarta komisioner, apa salahnya Pandu umumkan (status Boedino), itukan bentuk ekspos juga. Apa salahnya," kata Desmond di gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12).
Justru yang menjadi pertanyaan bagi politikus Gerindra ini adalah ada kepentingan Bambang Widjojanto (BW) maupun Jubir KPK Johan Budi SP membantah pernyataan Adnan Pandu yang juga wakil ketua KPK.
BACA JUGA: Bebaskan Pollycarpus, Menkumham Santai Tanggapi Ancaman Somasi
"Ada kepentingan apa BW bantah, Johan bantah. Jangan-jangan ada yang bermain, BW dan Johan sepaket. Kalau kita telusuri BW waktu seleksi KPK dia kuasa hukumnya Sri Mulyani di kasus century. Kalau ini yang terjadi jangan harap KPK itu, karena hanya kepentingan segelintir orang," tegasnya.
Karena itu Desmond mendesak KPK bicara apa adanya soal status Boediono di kasus Century agar tidak ada kebohongan di tengah masyarakat. Apalagi KPK merupakan lembaga yang sangat dipercaya dalam pemberantasan korupsi.
BACA JUGA: Kecewa Soal Perppu Pilkada, Demokrat Boikot Penutupan Munas Golkar
Bahkan, dia mendesak jika ada kebohongan di antara pimpinan maupun jubir KPK soal status Boediono, mereka diminta untuk mundur. "Siapa yang berbohong, kalau Pandu bohong Pandu mundur, kalau BW dan Johan bohong dia mundur, jangan bikin kebohongan-kebohongan di lembaga yang kita dukungan ini. Cek juga ada apa stafnya yang bermain," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Molor 2015, Pemerintah Siapkan PP Pengangkatan Honorer K2
Redaktur : Tim Redaksi