jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemerintah menaikkan tarif tiket masuk ke Candi Borobudur di Jawa Tengah menjadi Rp 750 ribu bagi wisatawan lokal dikritik Ketua DPP PKB Daniel Johan.
Daniel berharap kebijakan tarif masuk Candi Borobudur yang disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan jangan memberatkan umat Buddha.
BACA JUGA: Wahai Pak Luhut, Orang Miskin Tidak Akan Mampu Membeli Tiket Candi Borobudur Itu
"Visi Pak Luhut secara prinsip baik, tetapi jangan hantam kromo," ucap Daniel dalam keterangan di Jakarta, Selasa (7/6).
Dia menilai tarif baru masuk situs bersejarah itu bakal membebani umat Buddha yang masih banyak hidup di desa bahkan ada yang tidak mampu.
BACA JUGA: Hampir 4.000 Honorer di Kota Ini Terancam Dirumahkan pada 2023
"Kasihan sekali mereka jadi tidak bisa melakukan penghormatan kepada Guru Agung mereka," kata Daniel.
Menurut Daniel, Candi Borobudur merupakan tempat yang sangat sakral bagi umat Buddha di dunia.
BACA JUGA: Kesaksian Tiar soal Private Party yang Disebut-sebut Pesta Bikini di Depok, Oalah
"Borobudur adalah mandala terbesar dunia yang sakral dan disucikan umat Buddha dunia," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mendorong rencana menaikkan harga tiket Candi Borobudur bisa melibatkan sejumlah pihak, seperti ilmuwan maupun pimpinan umat Buddha di tanah air.
Selain itu, anggota Komisi IV DPR itu menilai kebijakan tersebut harus memikirkan hak ibadah umat Buddha.
Pembatasan di Candi Borobudur menurutnya memang perlu dilakukan, tetapi pemerintah harus berkonsultasi dengan para sangha pimpinan ulama umat Buddha dan para ahli arkeologi. (ant/fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam