Soal Tudingan Herzaky, Arteria PDIP Singgung Karakter SBY, AHY, dan Ibas

Kamis, 07 Oktober 2021 – 18:49 WIB
Arteria Dahlan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Arteria Dahlan menyayangkan ucapan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra yang menuding Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurachman Wahid atau Gus Dur dari kursi Presiden RI.

Sebab, kata legislator Komis III itu, ucapan Herzaky masuk kategori tidak tepat.

BACA JUGA: Di depan Prabowo, Panglima, dan Kapolri, Jokowi Sebut Pasukan Ini Tak Boleh Digunakan untuk Kepentingan Lain

"Beliau (Herzaky, red) sebagai juru bicara resmi Partai Demokrat tidak disiplin, kemudian juga menyatakan suatu pernyataan yang sangat keliru dan cenderung meresahkan," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/10).

Menurut alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) itu, tudingan seperti diucapkan Herzaky tidak mencerminkan PD.

BACA JUGA: Belasan Pasangan Mesum Terjaring di Penginapan

Bahkan, kata dia, tudingan Herzaky jauh dari karakter Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Fraksi PD di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

"Kita tahu Pak SBY orangnya santun, Mas Ibas, Mas AHY sangat disiplin melakukan atau menuturkan kata-kata, mudah-mudahan ini bisa didisiplinkan dan mudah-mudahan ini peristiwa yang terakhir," tutur Arteria.

Legislator Daerah Pemilihan IV Jawa Timur itu berharap Herzaky tidak mengulangi kesalahan ucap pada masa mendatang.

Sebab, pejabat sekelas juru bicara partai harus berbicara sesuai fakta sekaligus menjaga muruah dan martabat lembaganya.

"Jangan sampai kehadiran juru bicara ini meresahkan, membuat partainya saling berbenturan satu sama lain dan utamanya membuat orang lain juga berselisih paham," tutur dia.

Herzaky sebelumnya mengatakan pendirian Partai Demokrat dilakukan setelah Megawati menggulingkan Gus Dur.

Kala itu, ujar dia, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi calon wakil presiden untuk Megawati bersama satu kandidat lainnya yakni Hamzah Haz.

"Demokrat berdiri ketika ada pemilihan Wakil Presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky, Minggu (3/10). (ast/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler