Soal Twit Mahfud, Bang Kamhar: Mungkin Efek Kebanyakan Menonton Ikatan Cinta

Senin, 26 Juli 2021 – 18:39 WIB
Deputi Bappilu PD sekaligus Waketum Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani. FOTO: Dok.pri

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyindir twit Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Twitter, Senin (26/7). 

Mahfud MD menuliskan cerita tentang perjuangan orang kaya yang meninggal dunia ketika mengantre penanganan Covid-19 dan pengorbanan profesor bagi anak muda ketika keduanya menjadi pasien terkonfirmasi.

BACA JUGA: Seorang Penumpang Perempuan Dihampiri Tim Puma, Bandara Zainuddin Tiba-Tiba Heboh

Menurut dia, Mahfud mungkin terlalu melodramatis selama pandemi.

Hal itu sebagai efek terlalu banyak menonton sinetron sejak PPKM Darurat demi menekan penularan Covid-19.

BACA JUGA: Mahfud MD Sampaikan Dalil Kedokteran Ibnu Sina

"Mungkin efek kebanyakan nonton sinetron  Ikatan Cinta," kata Kamhar, Senin (26/7).

Alumnus Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan itu menuturkan, Mahfud seharusnya mengawali twit tentang orang kaya dan profesor dengan permintaan maaf. 

BACA JUGA: Ari Sempat Melawan, Tim Sunyi Senyap Lepaskan Tembakan, Lihat Tuh Kondisi Pelaku

Pasalnya, kata Kamhar, Mahfud berstatus sebagai pejabat pemerintah.

Di sisi lain, Mahfud MD membeberkan fakta kekurangan pemerintah menanggulangi pandemi.

"Sudah sepatutnya diawali dengan permintaan maaf dan keterusterangan atas kesulitan yang dihadapi dalam penanganan Covid-19. Tak perlu didramatisasi," beber eks aktivis HMI itu.

Mahfud MD sebelumnya di Twitter menuliskan bahwa penyakit Covid-19 bisa menjangkiti siapa pun. Termasuk, orang kaya dan seseorang bergelar profesor.

Menurut Mahfud, di Jawa Timur ada orang kaya yang meninggal dunia ketika mengantre penanganan Covid-19.

"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jawa Timur meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan," tulis eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu di akun Twitter @mohmahfudmd, Senin.

Sementara itu, kata Mahfud, ada juga profesor yang meninggal dunia karena berkorban bagi anak muda saat keduanya sama-sama terjangkiti Covid-19.

Sang profesor, dituliskan Mahfud, memberikan kesempatan bagi anak muda memperoleh oksigen. Kala itu stok oksigen terbatas ketika keduanya menjadi pasien positif Covid-19. 

"Sang profesor kemudian wafat," tulis pria kelahiran Jawa Timur itu. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irwan Fecho Menduga Mahfud MD Terpapar Buzzer Istana, Begini Kalimatnya


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler