Irwan Fecho Menduga Mahfud MD Terpapar Buzzer Istana, Begini Kalimatnya

Senin, 26 Juli 2021 – 17:38 WIB
Mahfud MD. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Irwan Fecho mengkritik unggahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) soal pasien Covid-19 di Twitter pada Senin (26/7).

Irwan menilai Mahfud MD akhir-akhir ini sering kali mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi yang tidak perlu di sosial media (sosmed).

BACA JUGA: Sentil Mahfud MD, Fadli Zon: Tak Perlu Didramatisir seperti Sinetron Ikatan Cinta

"Patut diduga, Prof Mahfud ini terpapar buzzer atau influencer Istana," tulis Irwan di Jakarta.

Anggota Komisi V DPR itu mengaku tidak tahu persis apa yang membuat eks ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu sekarang lebih eksis di sosmed.

BACA JUGA: Ada Warga Telepon Polisi, Anak Buah Kombes Ade Gerak Cepat, Nih Hasilnya

"Apakah sedang tidak banyak tugas dari presiden?" sambung politikus asal Kalimantan Timur itu.

Wakil sekretaris Fraksi Demokrat DPR itu mengatakan, Mahfud sebagai menko polhukam semestinya punya analisis, pikiran dan hati sebelum mengeluarkan pernyataan di publik.

BACA JUGA: Prihatin, Ferdinand Minta Presiden Melakukan Reshuffle, Sebut Nama Pak Luhut dan Kapolri

"Sehingga, bisa menjaga hati dan perasaan rakyat yang sudah cukup menderita hidupnya di tengah pandemi," ujar Irwan Fecho.

Mahfud MD sebelumnya menuliskan bahwa penyakit Covid-19 bisa menjangkiti siapa pun. Termasuk, orang kaya dan seseorang bergelar profesor.

Menurut Mahfud, di Jawa Timur ada orang kaya yang meninggal dunia ketika mengantre penanganan Covid-19.

"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jawa Timur meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan," tulis Mahfud melalui akun @mohmahfudmd di Twitter, Senin.

Sementara itu, kata Mahfud, ada juga profesor yang meninggal dunia karena berkorban bagi anak muda saat keduanya sama-sama terjangkiti Covid-19.

Dia menyebut sang profesor itu memberikan kesempatan kepada anak muda memperoleh oksigen yang terbatas ketika keduanya menjadi pasien Covid-19.

"Sang profesor kemudian wafat," tulis pria asal Madura, Jawa Timur itu. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler