Soal UKM, Bang Sandi Klaim Programnya Lebih Oke ketimbang Mas Agus

Rabu, 07 Desember 2016 – 07:38 WIB
Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Agus Yudhoyono berbincang akrab. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno kembali melontarkan kritik tajam terhadap janji kampanye rival mereka, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

Kali ini yang jadi sasaran adalah program pinjaman modal tunai senilai Rp 50 juta untuk usah kecil.

BACA JUGA: Panas! Ketua Timses Ahok Sebut Nilai Harta Mas Agus Tak Masuk Akal

Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno menilai, program tersebut sebenarnya cukup bagus. 

Namun, kebutuhan masing-masing usaha kecil berbeda-beda, karena itu seharusnya tidak digeneralisir.

BACA JUGA: Dana Pilkada Dipangkas Rp 3,5 Miliar

"Itu sebetulnya nggak bisa digeneralisir, bagus sekali programnya untuk pemberdayaan UMKM, tapi untuk Rp 50 juta itu tergantung usahanya," kata Sandi, Selasa (6/12).

Sandi yang juga seorang pengusaha sukses di Indonesia itu mencontohkan, untuk sebuah usaha nasi uduk warga hanya membutuhkan modal sebesar Rp 3 sampai 5 juta.

BACA JUGA: INGAT! Paslon Dilarang Kampanye Di Media Sosial

Bagi pengusaha nasi uduk itu, lanjutnya, pinjaman modal Rp 50 juta malah akan menjadi beban.

"Kalau dikasih RP 50 juta dia pasti nggak bisa ngembalikan. Jadi kalau pukul rata nggak bisa, harus tergantung situasionalnya, tergantung flaponnya, menyesuaikan untuk terhadap jenis usahanya. Karena kalau tidak akan memicu non performing loan (NPL)," ucapnya.

Sandi pun mengaku punya program dengan tujuan serupa. Namun, dia mengklaim programnya memiliki konsep lebih baik dan lebih tepat sasaran ketimbang milik Agus.

Program yang dimaksudnya adalah satu kecamatan satu pusat kewirausahaan.

"Jadi program kami adalah sampai Rp 300 juta, karena itu yang membedakan antara UKM dengan yang sudah lebih mapan," ujarnya.

Dari program yang dicanangkanya itu, tambah Sandi, bukanlah didanai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Melainkan melalui kerja sama dengan sektor perbankan, non perbankan, industri ekonomi syariah, non syariah, lembaga keuangan mikro, dan otoritas jasa keuangan (OJK). 

Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini hanyalah sebagai fasilitator.

"Kita akan kerja sama dengan sistem pembiayaan modal ventura dan ada sebagian dari para UKM ini nggak bisa minjem tapi perlunya modal," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atty Ditangkap KPK, Calon Wakilnya Siap Berjuang Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler