PADANG--Kunci jawaban mata pelajaran matematika pada UN kemarin kembali beredarSaking semangatnya lantaran merasa sudah mengantongi kunci jawaban, ada siswa yang langsung mengisi lembar jawaban komputer (LJK) meski belum menyentuh lembaran soal
BACA JUGA: Jika Terbukti Bersalah, Siap Ditendang
Hal ini terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang.Untung saja, perbuatan curang ini diketahui pengawas ruangan, Yulia dan Fahmi Reza
BACA JUGA: Penerapan Aturan Percetakan Tak Boleh Kaku
Seharusnya, menurut Fami Reza, lima belas menit sebelum ujian dimulai, siswa disuruh menghitamkan biodata dan membubuhkan tanda tangan"Namun, Fw sudah memulai aksinya dengan menghitamkan abo untuk beberapa nomor soal, padahal bel belum dibunyikan dan soal pun belum disentuh, tapi siswa sudah ada yang mengisi beberapa nomor
BACA JUGA: Laporan Kebocoran Banjiri Posko UN
Aneh kan?" ujarnyaKejanggalan lainnya ditemukan pada lembar jawaban abo milik siswa berinisial RDi abonya terlihat lingkaran sebanyak 50 soalPadahal, soal matematika hanya 40 soal.Siswa lain, Ft, juga tertangkap basah melakukan kecurangan saat UN mata pelajaran matematika, kemarinSiswi ini kedapatan menuliskan keempat puluh kunci jawaban UN matematika di papan aboSecara tak sengaja pengawas menemukan "jimat" yang berusaha disembunyikan FtReza telah melaporkan tindakan kecurangan itu pada pengawas independen yakni pengawas dari Perguruan Tinggi (PT)"Bagaimana proses selanjutnya, saya tak tahuPenting untuk membentuk moral anak dari kecilMau jadi apa negara kita kalau siswanya sejak kecil sudah terlatih curang," katanya.
Kepala MAN 2 Padang, Uprizaldi tidak membantah temuan pengawas UN ituHanya saja, dengan yakin dia memastikan kunci jawaban yang disalin siswa itu adalah bukan asli alias palsuKatanya, kunci yang asli tidak mungkin bocor"Paling itu kunci jawaban palsu dari temannya di sekolah lain yang belum tentu benar," duganyaAtas temuan itu, MAN 2 menyerahkan kasus ini pada pengawas independen"Kami pihak sekolah tidak punya wewenang untuk ikut campur, tergantung bagaimana pengawas menyikapi ini," tuturnya.
Menanggapi persoalan itu, pengamat pendidikan dari UNP, Azwar Ananda mengaku mirisUN yang sedianya bertujuan mengatrol mutu pendidikan, cenderung menjadi ajang prestise bagi sekolah hingga daerah memburu nilai tertinggi dengan berbagai cara. "UN menjadi ajang pembunuhan karakter anakKarena itu, Azwar menyarankan perlu revisi dan evaluasi UNKalau memang komponen pendidikan tidak bisa menjamin terwujudnya sasaran pendidikan, sebaiknya hapuskan UN," tegasnya.
Hal senadan dikatakan pengamat pendidikan UNP IkhwanDia mengimbau pihak berwenang tidak menutup mata atas dugaan kecurangan UN tersebut"Saat ini waktu yang tepat memberi efek jera pada pengkhianat pendidikan ituJika terus dibiarkan, maka masyarakat akan melegalisasi setiap kecurangan demi mengejar nilai," ujarnya.(cr18/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencetakan Soal UN Diawasi CCTV
Redaktur : Soetomo Samsu