jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengaku telah menerima laporan mengenai dugaan bocornya soal ujian nasional (UN) SMA. Padahal pelaksanaan ujiannya menggunakan sistem UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).
"Kami telah berkoordinasi dengan Puspendik dan Itjen untuk mengecek dan menindaklanjuti kasus tersebut, sehingga bisa diketahui lokus kejadian dan pelakunya, sebelum diambil tindakan lebih lanjut," kata Bambang di Jakarta, Selasa (2/4).
BACA JUGA: Murid yang Ikut UNBK Ada 19, Laptop Hanya Ada Tiga
Dia mengungkapkan, laporan adanya kebocoran baru diterima Selasa (2/4). Kemarin mata pelajaran (mapel) yang diujikan Matematika.
BACA JUGA: Murid yang Ikut UNBK Ada 19, Laptop Hanya Ada Tiga
BACA JUGA: Mendikbud: Alhamdulillah, SMA di Sulsel 100 Persen UNBK
Dia menyebutkan, kebocoran sebenarnya tidak akan terjadi bila SOP (Standar Operasional Prosedur)-nya dijalankan oleh pihak penyelenggara UNBK. Di mana salah satu ketentuannya adalah siswa dilarang membawa alat elektronik dan komunikasi apapun.
"Pengawas juga harus mengecek dan memastikan tidak ada peserta yang membawa alat-alat seperti kalkulator, ponsel, dan lainnya," ucapnya.
BACA JUGA: Kepala BSN: Penerapan SNI Tidak Harus Dipaksa lewat Regulasi
Mengenai anak-anak yang memotret soal di layar komputer dan kemudian di-share, Bambang menegaskan itu adalah bentuk pelanggaran. Sedangkan jawaban yang juga dibocorkan siswa itu menurut dia masih ditelusuri sumbernya.
"Saya belum bisa memastikan, sebab belum mendapat kepastian informasi dari Puspendik atau Itjen," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 99,21 Persen MA Siap UNBK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad