Soal Virus Antrax, Pengumuman Resmi Belum Disampaikan

Senin, 23 Januari 2017 – 07:38 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera menindaklanjuti dugaan penyebaran virus antrax di Kulonprogo, DI Yogyakarta.

Sebab, berita penyebaran virus tersebut telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Apalagi, virus itu dikabarkan telah menelan korban jiwa.

BACA JUGA: Kehadiran WNI ke Israel Bukan Sikap Resmi

"Kabar yang kita dengar, Kemenkes telah melakukan penelitian. Sampelnya telah diteliti di laboratorium. Hanya saja, pengumuman resmi belum disampaikan. Tentu ini tetap menimbulkan tanda tanya," kata Saleh di Jakarta, Senin (23/1) pagi.

Dugaan penyebaran virus anthrax ini tidak boleh dianggap remeh. Apalagi, sampai saat ini penularan virus tersebut belum begitu jelas. Kalau itu betul, tentu ini bisa menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan.

BACA JUGA: Komisi V Dorong Pemulihan Kota Bima

"Dunia medis kita belum begitu familiar dengan anthrax. Termasuk obat dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan korban," jelasnya.

Jika penyebaran virus tersebut benar, maka pemerintah diminta segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Selain upaya pengobatan bagi yang terduga terjangkit, langkah antisipatif juga harus ditempuh. Termasuk melakukan sosialisasi terkait gejala, penyebab, diagnosa, pengobatan, dan cara pencegahan.

BACA JUGA: Temui Presiden Israel, Prof. Istibsyaroh Cs Tuai Kritik

"Masyarakat perlu diberi penjelasan yang akurat soal virus ini supaya bisa menghindari dan melakukan hal-hal yang diperlukan jika ada dugaan penyebaran virus itu di lingkungannya," ujar politikus PAN ini.

Selain itu, pemerintah juga diminta mempelajari kasus-kasus penyebaran anthrax yang pernah terjadi di negara lain. Perlu juga ditelusuri cara pengobatan yang mereka lakukan. Sebab, antrax sudah dianggap sebagai wabah berbahaya, tentu WHO juga sudah memiliki penelitian-penelitian terkait. Hasil penelitian mereka bisa saja dijadikan sebagai referensi awal.

"Kalau tidak salah, tahun 2002 lalu, ilmuwan di Universitas Rockefeller, New York, Amerika Serikat, pernah mengklaim menemukan obat untuk mengatasi antrax. Antibiotik yang diberi nama PlyG Lysin telah pernah diujicobakan dan berhasil. Tetapi tidak diketahui kelanjutan hasil penelitian tersebut. Mungkin, itu perlu ditelusuri," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Titip Pesan buat Bu Susi soal Pengelolaan Pulau


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR   Virus Antraks  

Terpopuler