Sociopreneur Indonesia Gelar Festival of Social Creativity 2019

Minggu, 24 Maret 2019 – 01:21 WIB
FeSoVity 2019. Foto: Sociopreneur Indonesia for JPNN.com

jpnn.com, KARANGANYAR - Sociopreneur Indonesia (SociopreneurID) menyelenggarakan Festival of Social Creativity (FeSoVity) 2019 bertempat di SMP Muhammadiyah 3, Karangpandan, Jawa Tengah, pekan lalu.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Empathy Project 2019 yang dirancang untuk mengundang partisipasi berbagai stakeholder untuk bersama-sama terlibat dalam pengembangan masyarakat melalui pendidikan entrepreneurship.

BACA JUGA: KEIN Usulkan Kenaikan Jumlah Entrepreneur Hingga 5 Persen

Empathy Project 2019 sendiri terdiri dari tiga program, yakni FeSoVity, Bootcamp for Young Technopreneur (BYTe) dan pendirian Micro Library. 

Tahun ini, FeSoVity 2019 berkesempatan menjadi local partner pada perhelatan International Civil Society Week (ICSW) 2019 yang digagas oleh CIVICUS International.

BACA JUGA: SociopreneurID Gelar Be A Creative Innovator di HelloMotion

ICSW diadakan untuk merangkul masyarakat, pemuka masyarakat, dan para aktivis dalam bidang, tema, daerah, dan latar belakang untuk bersama-sama memecahkan tantangan dunia. FeSoVity pun terpilih mewakili Indonesia sebagai salah satu perwakilan dari tujuh negara yang terpilih (Argentina, Indonesia, Lebanon, Meksiko, Ukraina, USA, dan Zimbabwe) dan sekaligus satu-satunya perwakilan dari Asia Pasifik.

FeSoVity 2019 dihadiri oleh 1.000 orang yang terdiri dari murid SD, SMP, orang tua, guru, relawan, komunitas, dan masyarakat umum. FeSoVity bertujuan untuk mengajak berbagai entitas untuk turut serta bermain, berkreasi dan menciptakan media edukasi. Selain menyelenggarakan FeSoVity, di hari yang sama telah diresmikan juga Micro Library yang didukung oleh PT. Elex Media Komputindo.

Peresmian Micro Library secara simbolis diserahkan pihak SociopreneurID, Dessy Aliandrina, kepada kepala sekolah SMP Muhammadiyah 3, Sutardi, A. Md. “Pendirian Micro Library bertujuan untuk menerapkan budaya membaca dan meningkatkan literasi masyarakat,” tutur Dessy saat menyampaikan kata sambutan.

BACA JUGA: SociopreneurID Gelar Program Anak Hebat Anak Indonesia di Tangerang

Beberapa relawan yang mengikuti FeSoVity merasa senang mereka pernah menjadi bagian dari FeSoVity. Salah seorang relawan bernama Maskuk merasa bahwa acara FeSoVity memiliki tujuan sosial yang baik, yang mana penyampaiannya pun melalui media yang sederhana.

Sederhana, karena disampaikan melalui media permainan, tetapi tidak menghilangkan pembelajaran dari aktivitas-aktivitas permainan tersebut. Hal serupa juga dikatakan oleh Laviola Angeline, relawan lainnya yang berasal dari Jogja, yang juga merasa bahwa melalui media permainan, banyak hal yang dapat diajarkan.

Namun, terlepas dari rasa senang tersebut, Maskuk dan Laviola memiliki pengalaman dan kesan yang berbeda setelah acara. "Senang karena bisa bertemu teman dari berbagai daerah, baik relawan, panitia, ataupun teman-teman lainnya”, kata Maskuk.

Sedangkan Laviola mengatakan acara ini penuh tantangan. "Anak-anak sulit diatur dan diberi instruksi," candanya. "Pada akhirnya, kebersamaan itulah yang terpenting, karena dengan bersama banyak yang bisa dicapai," imbuh Laviola.

Dia berharap, kebahagiaan dan kebersamaan yang dirasakan oleh siswa sekolah juga diterima oleh relawan dan partisipan FesoVity lainnya. Seperti tema yang diusung, “The Power of Togetherness”, kebersamaan menjadi kunci agar penyebaran energy positif dapat terus ditebar di masyarakat. (*/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Smart Day: Bermain Sambil Belajar Sains, Matematika dan Seni


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler