Sociopreneur Indonesia Gelar Three-S di UIB

Jumat, 02 November 2018 – 23:47 WIB
Direktur Eksekutif Sociopreneur Indonesia, Dessy Aliandrina (tengah) dalam Social Entrepreneurship Sharing Session (Three-S) di Universitas Internasional Batam. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, BATAM - Sociopreneur Indonesia bekerja sama dengan Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar Social Entrepreneurship Sharing Session (Three-S) di Universitas Internasional Batam, Senin (29/10) kemarin.

Acara Three-S kali ini merupakan bagian dari rangkaian acara Empathy Project 2018 yang diinisiasi oleh Sociopreneur Indonesia. Tema yang diangkat dalam sesi Three-S ini adalah Developing Ecosystem for Entrepreneurship Education yang disajikan berdasarkan pengalaman direktur eksekutif Sociopreneur Indonesia, Dessy Aliandrina selama membangun ekosistem Pendidikan entrepreneurship di Indonesia.

BACA JUGA: BP Siapkan Lokasi Khusus untuk Industri Komponen Smartphone

Turut hadir dalam acara tersebut, co-founder dari Sociopreneur Indonesia, Heru Wijayanto yang membuka acara sharing session tersebut. Sambutan juga diberikan oleh Rizqi Anantia selaku koordinator Entrepreneurship Center, Universitas Internasional Batam.

Acara ini dihadiri oleh guru, dosen, dan mahasiswa yang berasal dari berbagai tempat di Batam. Selain itu, pihak Lembaga Layanan (LL) Dikti Wilayah X di Padang juga mengikuti Three-S via video conference.

BACA JUGA: Jembatan Babin Diyakini Bakal Dongkrak Perekonomian Kepri

Selaku pemberi materi, Dessy memaparkan tentang membangun sebuah learning ecosystem dalam pendidikan entrepreneurship dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.
Dessy juga menceritakan pengalamannya saat bertukar cerita di the 7th UNESCO APEID Meeting 2018 tanggal 9-12 Oktober 2018 lalu. Ia memberikan update terbaru dari praktik pendidikan entrepreneurship di negara lain.

“Pendidikan entrepreneurship tidak bisa hanya diterapkan pada satu jenjang pendidikan saja, melainkan harus diterapkan pada setiap jenjang pendidikan sehingga terdapat kebersinambungan dalam siklus pembelajarannya. Untuk itu, saat ini dibutuhkan sebuah ekosistem pembelajaran tentang entrepreneurship khususnya di Indonesia,” kata Dessy.

BACA JUGA: 4 Terdakwa Penyeludup 1 Ton Sabu Dituntut Hukuman Mati

Three-S merupakan salah satu rangkaian acara Empathy Project 2018 yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 27 Oktober 2018. Acara ini merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Sociopreneur Indonesia dalam membangun ekosistem pendidikan entrepreneurship di Indonesia dari pendidikan dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Anak Hebat Anak Indonesia (AHAI) merupakan program yang ditujukan untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak-anak sekolah dasar.

Untuk jenjang SMP, terdapat program Be A Creative Innovator (BCreator) dan untuk jenjang SMA, perguruan tinggi dan umum, terdapat program Bootcamp for Young Technopreneur (BYTe). Selain program-program yang ditujukan pada jenjang pendidikan formal, Sociopreneur Indonesia juga mendirikan Micro Library pada empat titik di Desa Sembulang, Batam yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca warga.

Acara Three-S ini sendiri merupakan sebah wadah untuk berbagi pengetahuan tentang praktik yang sudah dilakukan oleh penggiat entrepreneurship sehingga diharapkan dapat menimbulkan kolaborasi terutama demi terwujudnya ekosistem pendidikan entrepreneurship di Indonesia. “Saya harap sesi sharing dan diskusi kali ini dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan terutama untuk pendidikan entrepreneurship,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembangan Digital Hub di Batam Tunggu Arahan Pusat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler