jpnn.com - SURABAYA – Terbongkarnya praktik pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta membuat Bandara Juanda menjadi perhatian Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Disnakertransduk Jatim dan Aviation Security (Avsec) Juanda. Apalagi, gelombang kedatangan TKI dari luar negeri melalui Juanda selama masa mudik mendekati hari raya Lebaran beberapa waktu lalu termasuk tinggi.
“Kami memastikan sistem pelayanan TKI di Bandara Juanda tidak ada pungli,’’ tegas Kepala Disnakertransduk Jatim Edi Purwinarto Rabu Rabu (30/7).
BACA JUGA: Pemkab Probolinggo Tolak Jatah PNS
Kepastian itu disampaikan Edi berdasar peninjauan langsung ke posko unit pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (P3TKI) di jalur kedatangan Terminal Selatan (T2) Juanda pada akhir pekan menjelang Idul Fitri lalu.
Kebetulan malam itu bersamaan dengan puncak kedatangan TKI yan gakan mudik ke kampung halaman. Beberapa penerbangan internasional dari Malaysia, Taiwan, Hongkong, dan Singapura hampir selalu penuh. Sebagian besar merupakan warga Indonesia yang mencari nafkah di luar negeri. Mereka rata-rata berasal dari luar Surabaya. Antara lain, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Malang, dan Tulungagung.
BACA JUGA: Bayi 20 Hari Selamat dari Maut Tenggelamnya Feri di Kapuas
Edi tidak ingin kasus di Soekarno-Hatta merembet ke Juanda. Pengawasan terhadap kinerja petugas yang melibatkan banyak instansi terkait diharapkan dapat meminimalkan pungli maupun tindak kriminal pemerasan. ’’Semoga tetap tidak ada keluhan dari TKI seputar sistem pelayanan di sini (Juanda, Red),’’ kata mantan asisten III Sekdaprov Jatim yang membidangi kesejahteraan rakyat itu.
Manajer Security PT Angkasa Pura (AP) I Juanda Sukirman melontarkan hal senada. Pengamanan berlapis yang diterapkan jajarannya bersama Satuan Tugas Pengamanan Pangkalan Udara TNI-AL (Satgaspam Lanudal) Juanda diharapkan menjadi sistem yang preventif terhadap pemerasan maupun pungli.
BACA JUGA: Sopir Ngantuk, Tiga Tewas
’’Kolaborasi Avsec, satgaspam, dan petugas dari UPT P3TKI Jatim atau BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI) akan mengeliminasi tindakan itu,’’ tegas Sukirman. Mantan Perwira Operasi Lanudal Juanda itu menambahkan, posko TKI hanya ada di T2 untuk memudahkan pelayanan sekaligus pengawasan terhadap pahlawan devisa tersebut.(sep/yoc/c4/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Tenggelam di Nabire, 2 Tewas, 2 Hilang
Redaktur : Tim Redaksi