jpnn.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memiliki sebutan khusus untuk anak Indonesia. Julukan itu adalah GENIUS, yang merupakan kependekan dari kata Gesit, Berempati, Berani, Unggul, dan Sehat. Hal tersebut dikatakan Pakde Karwo, sapaan akrabnya saat memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Nasional di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan pagi tadi.
Pria yang akan pensiun pada 2019 mendatang itu menambahkan, anak genius tercipta berkat peran orang tua yang luar biasa. ”Bagi anak, orang tua adalah guru utama dan pertama. Jadi, ayo kita ajari anak-anak kita dengan kebaikan,” ajaknya.
BACA JUGA: Orang Tua Harus Jeli Lihat Potensi Anak
Dijelaskan prinsip anak disebut genius adalah memiliki IQ diatas 110. Salah satu cara menciptakan anak genius adalah dengan memberikan perhatian khusus saat usia 1 – 8 tahun. Karena 80 persen pembentukan kemampuan otak pada usia tersebut. "Makanya, di usia itu, berikan asupan makanan yang bergizi tinggi agar bisa menjadi anak yang genius. Salah satunya adalah mengkonsumsi ikan," ujarnya.
BACA JUGA: Hari Anak Nasional: 8 dari 10 Siswa Alami Kekerasan
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA menuturkan anak Indonesia sebagai anak yang genius. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para anak, lanjutnya, negara memberikan perlindungan dengan membuat UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Di dalamnya berisi tentang setiap orang yang melakukan kejahatan seksual terhadap anak hingga menyebabkan meninggal, cacat, dan menularkan penyakit berbahaya bisa dikenakan hukuman berat. "Misalnya hukuman mati dan kebiri," ungkapnya.
BACA JUGA: Jokowi Bermain Sulap di Hadapan Ribuan Anak-Anak, Hahaha, Menghibur Banget...
Peringatan Hari Anak (HAN) tingkat Nasional Tahun 2018 diikuti sekitar 3.500 peserta. Dimana 3.000 pesertanya adalah anak-anak dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pembacaan suara anak Indonesia yang dibacakan oleh 34 anak yang mewakili Provinsi se-Indonesia. (JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Psikolog: Pak Jokowi, Jangan Suruh Anak-anak Belajar Terus
Redaktur : Tim Redaksi