JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Soetrisno Bachir mengungkapkan rasa bangganya karena sangat banyak kader KB PII atau alumni PII, yang berpengaruh di partai politik (parpol) dan berbagai profesi.
Bahkan, lanjutnya, kini beberapa bakal calon presiden juga berasal dari PII. "Kita punya kader bacapres, seperti Pak JK, Mahfud MD, Dahlan Iskan. Ini aset yang mesti kita rawat dan dukung," ujar Soetrisno Bachir dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan KB-PII di Hotel Sultan, Jakarta, tampak sedikit berbeda. Rakernas ini sudah dimulai sejak Sabtu malam.
BACA JUGA: Jadi Caleg, Kader Hanura Janji Tak Akan Berakhir di Penjara
Selain dihadiri para pengurus dan anggota KB PII, rakernas kali ini juga dihadiri mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Soetrisno yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, rakyat Indonesia diharapkan dapat mengenali calon pemimpinnya di masa mendatang.
BACA JUGA: Umumkan Capres Sebelum Pileg, Demokrat Untung
Terutama, menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Semangat inilah yang mendorong KB PII untuk turut menghadirkan Prabowo Subianto dalam kegiatan Rakernas kali ini agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
Dikatakan, mengenal calon pemimpin sangatlah penting agar rakyat tidak memilih kucing dalam karung. Atau, tidak sekedar menggantungkan pilihannya pada aspek pencitraan semata.
BACA JUGA: Demokrat Yakin 7 Caleg Incumbent Lolos
"Kita seharusnya mengenali calon-calon pemimpin kita, karena kita sudah banyak menikmati pemimpin hasil pencitraan. Maka dari itu kita tidak boleh lagi memilih pemimpin yang hanya mengedepankan pencitraan saja," kata Soetrisno.
Soetrisno pun mengatakan, tema Rakernas kali ini memang sengaja mengangkat tema soal capres. Saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami kegalauan dari segala bidang, baik politik, hukum, keamanan, maupun ekonomi. Karena itu, ke depan dibutuhkan pemimpin yang bisa membawa perubahan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sementara, dalam pidato kuncinya, JK meminta umat Islam untuk membangun kebersamaan dan persatuan. Hal itu penting agar mudah dalam menghadapi persoalan yang menerpa umat dan bangsa.
JK juga mengajak masyarakat untuk melihat partai secara luas. Artinya, dalam partai apapun, tidak perlu membeda-bedakan bahwa partai agama itu lebih baik daripada nasionalis atau sebaliknya. Dewasa ini tidak ada lagi partai murni, baik Islam maupun nasionalis.
“Sebab, (partai) yang nasionalis bisa lebih agamis dari (partai) yang agamis dan sebaliknya,” tandas Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.
Sedang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berharap pembangunan kesejahteraan yang merata dapat terlihat di seluruh wilayah di Indonesia di masa mendatang. Sehingga, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju dalam segala bidang.
"Kita pernah terpukau dengan munculnya seorang BJ Habibie, bahwa kita punya pesawat terbang. Karena itu, kita harus wujudkan mimpi-mimpi kita itu dengan kesejahteraan yang merata, sehingga membuat bangsa ini unggul dalam segala bidang," ujarnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Pedagang Tionghoa, Janjikan Jaminan Keamanan
Redaktur : Tim Redaksi