jpnn.com - JAKARTA - Peserta konvensi calon presiden di Partai Demokrat (PD), Pramono Edhie Wibowo muncul di tengah-tengah keramaian Pasar Atom, Surabaya, Jumat (28/2). Di salah satu pasar yang namanya melegenda itu, Pramono menyapa para pedagang sekaligus berbicara tentang pentingnya jaminan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga negara untuk bekerja.
Pramono datang ke Pasar Atom karena diundang oleh pengelola pasar yang identik dengan kalangan Tionghoa itu. "Saya sengaja ke sini, pertama yang mengelola ini (Pasar Atom) saya kenal. Mereka mengundang saya untuk mengetahui saya lebih dalam," katanya seperti rilis dari Media Center Pramono Edhie.
BACA JUGA: Modal Kampanye PBB Tersisa Rp50 Juta
Lebih lanjut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu mengaku sengaja menemui pedagang dan tokoh Tionghoa di Pasar Atom karena ingin bersama-sama membangun komitmen demi memajukan Indonesia. Tak lupa, Pramono menyinggung kiprah mendiang Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam memperjuangkan hak-hak warga Tionghoa di Indonesia.
"Gus Dur sudah membuka, diberi ruang bahwa dulu tidak boleh ini dan itu. Tapi sekarang bicara bangsa Indonesia tidak boleh lihat suku dan rasnya. Inilah Indonesia," cetus pria yang lebih dikenal dengan panggilan Mas Edhie itu
BACA JUGA: Laporan Dana Kampanye PDIP Dinyatakan Lengkap
Karenanya dalam kesempatan itu Pramono juga berbicara tentang perlunya pedagang di Pasar Atom mendapat jaminan keamanan dalam berjualan. Andai kelak terpilih jadi presiden, kata Pramono, dirinya akan menjamin keamanan bagi seluruh kalangan tanpa membeda-bedakan suku, agama maupun latar belakang lainnya.
“Para pedagang yang berjualan di Pasar Atom ini harus aman buka atau tutup jam berapa saja. Saya jamin akan memberikan rasa aman bagi siapa saja apapun suku dan agamanya. Saya tidak segan-segan menghukum mereka yang melakukan pelanggaran," tegas Pramono yang didampingi Juru Bicara PD, Ruhut Sitompul.
BACA JUGA: Baru Tiga Parpol Laporkan Rekening Dana Kampanye
Sedangkan perwakilan salah satu pedagang, Soetomo mengatakan, hal yang penting baginya dan rekan-rekannya adalah jaminan keamanan dalam berjualan. Karenanya, kata Soetomo, para pedagang juga butuh komitmen para pemimpin dalam menciptakan suasana yang aman untuk berusaha. "Kita tidak ingin Indonesia seperti Thailand, dan negara lain yang tengah bergolak,” katanya.
Soetomo pun tak menampik perlunya figur pemimpin yang tegas dan punya komitmen tinggi dalam memberi jaminan keamanan. Ia lantas menyebut Pramono sebagai sosok yang pas untuk membawa Indonesia sebagai negara yang aman untuk berusaha.
"Bagi para pedagang, yang terpenting adalah komitmen pemimpin untuk membuat kita aman dalam berusaha. Dan saya yakin jika Bapak Pramono Edhie menang dalam konvensi dan menjadi presiden, upaya itu bisa diwujudkan," ucapnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal PDIP Sudah Rp220 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi