Soetrisno Bachir: Jumlah Wirausahawan Minimal Harus 5 Persen

Rabu, 18 Desember 2013 – 19:05 WIB

jpnn.com - PALEMBANG - Lagi-lagi, pengusaha muslim, Soetrisno Bachir mengingatkan mengenai pentingnya  mahasiswa menjadi seorang entrepreneur.

Dikatakan Soetrisno, mahasiswa begitu lulus kuliah jangan hanya mencari kerja, melainkan lebih berusaha untuk menciptakan lapangan kerja.

BACA JUGA: Liburan Natal dan Tahun Baru

“Mari menjadi wirausahawan, untuk menggerakkan bangsa kita agar semakin maju,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII ) itu di hadapan ribuan sivitas akademika Akademi Bina Sriwijaya, di Palembang, seperti disampaikan lewat keterangan persnya, Rabu (18/12).

Soetrisno mengingatkan bahwa Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara tetangga.“Populasi wirausahawan di Indonesia masih sebanyak 1,56 persen, berada jauh di bawah Malaysia yang punya 4 persen, Thailand punya 4,1 persen, apalagi dengan Singapura yang punya 7 persen,” urainya.

BACA JUGA: Bulog Pastikan Stok Beras Akhir Tahun Aman

Padahal, lanjutnya, Indonesia adalah negara berpenduduk nomor empat terbesar di dunia, kaya sumber daya alam, dan berposisi sangat strategis. “Saya optimis Indonesia jadi negara maju, asal populasi wirausahawannya minimal 5 persen,” tegasnya.

Disebutkan, Indonesia sekarang sudah menjadi negara terkaya peringkat 18. Soetrisno meyakini, bahwa dengan bertambahnya entrepreneur, Indonesia bisa masuk kelompok lima negara terkaya di dunia. “Dengan kemajuan kita saat ini, kita mampu membuktikan kalau kita bukan bangsa yang tangguh, bukan lemah,” ujarnya.

BACA JUGA: Pekerja Ancam Mogok Jika RJ Lino Tidak Dicopot

Menurutnya, jiwa kewirausahaan harus ditanamkan sejak dini. Menjadi sikap mental yang membawa kepada kemandirian dan selalu menghadirkan solusi. “Entrepreneurship adalah kunci meraih kesuksesan dalam bisnis, bermasyarakat, dan juga bernegara,” cetusnya.

Soetrisno menjelaskan bahwa jiwa entrepreneurship atau wirausaha menonjolkan sikap mental yang positif dan selalu mendorong untuk mencapai tujuan dengan gigih. Entrepreneurship juga adalah virus untuk selalu berkreasi, yang merupakan bibit kejayaan suatu bangsa, tambahnya.

Dengan pengalamannya sebagai pengusaha dan tokoh politik nasional, Sutrisno mengajak untuk menjadikan entrepreneurship sebagai gerakan yang menghidupkan kebangkitan bangsa. "Kita harus bangkit, dan hijrah bersama gerakan wirausaha yang merupakan jalan mulia," tegasnya.

Soetrisno mengisahkan bahwa sebagai Ketua Umum KB PII periode 2011-2015, ia juga memberikan perhatian besar pada gerakan wirausaha di organisasi yang dipimpinnya.

Salah satunya adalah dengan menggerakkan program terkait kewirausahaan seperti mendirikan “imsa-mart” dan program “go-creative-preneur” yang mejadi gerakan para alumni PII secara nasional.

Melalui KB PII, Soetrisno mengoptimalkan jaringan untuk saling membantu dan membangkitkan para alumni PII. Kemudian meluaskan gerakan dengan melibatkan seluruh komponen umat dan bangsa Indonesia.

Sebagaimana diketahui, bahwa KB PII didirikan pada 28 Mei 1998 di Masjid Istiqlal di Jakarta. Hingga saat ini KB PII telah memiliki kepengurusan di seluruh provinsi serta hampir keseluruhan kabupaten/kota di Indonesia. (rls/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Pastikan Stok Sembako Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler