jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil menyatakan tugas serta tanggung jawab seorang pemimpin akan bertambah berat seiring perkembangan zaman. Oleh karena itu, kata Sofyan, calon pemimpin harus menambah kompetensi dan kualitas diri.
Sofyan mengatakan itu saat memberikan kuliah umum kepada anggota Sekolah Staf dan Pemimpin Menengah Kepolisian Republik Indonesia atau Sespimmen Polri secara daring, Kamis (6/5).
BACA JUGA: Perwakilan Menteri Sofyan Djalil Dinilai Tak Kompeten, Sidang Ditunda
"Di masa yang akan datang, tanggung jawab saudara-saudara sekalian jauh lebih berat. Jangan berharap anda bisa bersembunyi hari ini,” kata dia.
Sofyan mencontohkan di ATR/BPN dia selalu mengingatkan jajarannya untuk tidak melakukan lobi-lobi demi mendapatkan posisi.
BACA JUGA: Sofyan Djalil: ASN Kementerian ATR/BPN Harus Lebih Kompeten dan Kompetitif
Sebab, dia akan menilai sosok yang dapat diberikan tanggung jawab lebih besar.
“Kami akan menilai saudara untuk memberikan tugas yang lebih baik pada orang yang kompeten. Kami berikan tugas dan tanggung jawab lebih berat," papar Sofyan.
BACA JUGA: 100 Hari Jenderal Listyo Sigit Pimpin Polri, Kontras Lontarkan 5 Kritik Tajam
Berdasarkan pengalamannya memimpin lima kementerian, kata Sofyan, modal seorang pemimpin ialah harus bisa bekerja sama, dan menjadi pendengar yang baik.
Menurutnya, dengan cara itu masalah akan lebih mudah diselesaikan.
Sofyan menambahkan mengapresiasi orang-orang di lingkungan kerja juga tidak kalah penting.
"Kalau anda tidak bisa kerja sama, anda tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Anda tidak akan bisa menjadi pemimpin kalau anda tidak bisa mendengar. Kalau saya ditanya kok bisa menjadi menteri macam-macam, modal saya cuma mendengar,” kata dia.
Sofyan menjelaskan begitu masuk Kementerian ATR/BPN dia meyakini orang-orang di sana yang sudah berkarier dari bawah misalnya 20 tahun sampai 30 tahun bisa menyelesaikan masalah. “Tugas saya sebagai pemimpin, memberdayakan orang-orang pintar ini," tuturnya.
Menurut Sofyan, karakter adalah kunci keberhasilan setiap orang.
Pada era digitalisasi saat ini, media sosial berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat.
Sehingga para calon pemimpin dituntut untuk menjaga integritas dan reputasi dirinya sendiri.
"Sekali berita anda masuk ke media sosial, tidak akan pernah hilang. Sekali masuk ke dalam jaringan internet, anda tidak akan bisa hilang. Kalau kita menjaga integritas, menjaga reputasi, bekerja sebaik-baiknya, let it be, nothing to hide. Tidak ada yang perlu disembunyikan,” katanya.
“Nah itu adalah bagian dari karakter. Kunci keberhasilan orang adalah karakter. Karakter menjadi sangat penting," pungkas Sofyan. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy