jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah dituding sengaja membiarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah. Pasalnya sudah hampir seminggu USD menyentuh angka Rp 13 ribu.
Namun, Menko Perekonomian Sofyan Djalil menepis tudingan itu. Menurutnya, pemerintah tak akan membiarkan rupiah terus melemah karena tetap harus menjaga target pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Hari Ini Umumkan Paket Kebijakan Atasi Rupiah Lemah
“Bahwa pelemahan hari ini bukan karena faktor domestik, dan itu tidak ada di draft pemerintah. Jadi bukan kita membiarkan," ujar Sofyan di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (13/3)
Sofyan menegaskan gejolak nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Meski demikian, katanya, Bank Indonesia (BI) sudah berupaya menjaga agar rupiah tetap stabil. Namun, katanya,
BACA JUGA: Ini Peringatan Keras dari Jusuf Kalla untuk PLN
Hanya saja, Sofyan juga mengatakan bahwa tidak bisa mengintervensi BI. Sebab, yang ada adalah upaya pemerintah melakukan koordinasi dengan BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjaga stabilitas rupiah.
"Enggak ada intervensi, yang ada adalah koordinasi yang baik antara pemerintah dan tentunya BI dengan OJK untuk melaksanakan tugasnya berdasarkan UU. BI juga tidak boleh diganggu, oleh karenanya kita tidak merasa intervensi. Karena yang kita lakukan koordinasi agar punya kesepahaman," katanya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Tiga Strategi Garuda Hadapi Gejolak Rupiah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Lemah, Maskapai Resah
Redaktur : Tim Redaksi