Sofyan Tsauri Pastikan Bukan Anggota Brimob Maupun Intelijen

Senin, 21 Mei 2018 – 23:40 WIB
Muhammad Sofyan Tsauri. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan narapidana teroris (napiter) Muhammad Sofyan Tsauri buka suara terkait tudingan liar yang sengaja diviralkan untuk menyudutkan posisinya belakangan ini.

Mantan polisi ini sempat dituduh pernah bertugas di Brimob dan menjadi intelijen di kalangan teroris.

BACA JUGA: Benarkah Sofyan Tsauri Seorang Intelijen? Ini Jejaknya

"Saya bukan anggota Brimob dan intel. Tapi saya (dulu) anggoa Shabara," terang dia kepada wartawan, Senin (21/5).

Menurut dia, tuduhan Habib Rizieq Shihab enam tahun silam bahwa dirinya adalah intelijen justru membuat nyawanya terancam di penjara.

BACA JUGA: Negara Harus Hadir, Jangan Kecolongan Lagi

Gara-gara tuduhan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu, ada dua kali upaya pembunuhan terhadapnya.

"Saya nyaris dibunuh dua kali. Saya bukan intelijen. Kalau saya intelijen enggak mungkin sampai usaha saya di bredel. Bahkan istri saya ditangkap dan masuk penjara tiga bulan," urai dia.

BACA JUGA: Agen CIA Didakwa Menjual Info Intelijen ke Tiongkok

Soyfan juga menerangkan, tudingan segerlintir orang soal aksi terorisme yang belakangan ini terjadi sebagai pengalihan isu, sudah sangat keterlaluan.

"Teroris itu fakta. Saya bilang tuduhan pengalihan isu itu jahat dan keji," tegas Sofyan yang juga menjadi pengamat teroris ini.

Sofyan lantas mengingatkan kepada seluruh stakeholder agar berhati-hati dengan adanya konflik dalam berpendapat. Karena dengan munculnya konflik itu justru membuat paham radikal (teroris) itu semakin tumbuh subur. (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stepi Anriani: Politik dan Intelijen Tidak Bisa Dipisahkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler