jpnn.com, JAKARTA - Solidaritas Korban Lingkungan Hidup (SoKoPeL) siap mempromosikan hasil budidaya Kelompok Tani Hutan (KTH) Kumbang di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Hal itu diungkapkan Dewan Pembina SoKoPeL August Hamonangan di hadapan para petani dan anggota RTH Kumbang.
BACA JUGA: Lestarikan Lingkungan, SoKoPeL Bagi-bagi 1.000 Bibit Tanaman
Menurutnya, apa yang dilakukan para anggota KTG Kumbang sebagai bentuk konkret menormalkan kembali aktivitas ekonomi mereka setelah cukup lama terganggu akibat pandemi.
"Semangat memutar kembali roda perekonomian yang dilakukan para anggota KTH Kumbang ini harus didukung," kata anggota Komisi A DPRD DKI ini, di Jakarta, Rabu (22/7).
BACA JUGA: Revitalisasi Hutan Kota Kemayoran Diprediksi Rampung 2019
August pun berjanji akan mengajak anggota DPRD DKI lainnya ke lahan yang digarap KTH Kumbang ini. Sebab, kegiatan tersebut jarang sampai ke telinga anggota dewan.
Ia juga meminta kepada pihak-pihak terkait, seperti Sudin Pertamanan dan Hutan Kota dan Sudin UMKM Jaksel mengambil peran mempromosikan produk-produk yang dihasilkan KTH Kumbang.
BACA JUGA: Senator Mervin Ajak Warga Manfaatkan Lahan Kosong
"Kita semua harus turun ke rakyat, bersama-sama memutar kembali aktivitaa ekonomi yang terganggu akibat pandemi Covid-19. Demi rakyat, jangan ada ego sektoral," tegasnya.
Ketua Umum SoKoPeL Iskandar Sutadisastra menambahkan, tidak hanya mempromosikan, pihaknya juga memiliki porgram pelatihan kepada para pelaku UMKM di Jakarta.
"Program pelatihan yang kami berikan di antaranya cara mengemas produk menjadi menarik sampai strategi penjualan, misalnya menjual melalui online," tutur Iskandar Sutadisastra.
Dari hasil kunjungannya, kata Iskandar Sutadisastra lagi, banyak produk yang diciptakan oleh KTH Kumbang, seperti produk minuman, buah-buahan segar, pupuk organik, selai dan ikan-ikanan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jaksel Alamsah mengatakan, luas lahan yang digarap KTH Kumbang yakni 1,4 ha.
KTH Kumbang diketahui menggarap lahan ini sejak setahun yang lalu. Sebelumnya, lahan ini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar.
Ia bersyukur lahan milik Pemprov DKI ini digarap oleh KTH Kumbang. Karena jika dibiarkan kosong akan dimanfaatkan bahkan diklaim oleh pihak-pihak tertentu yang pada akhirnya akan merusak lingkungan.
Mengenai strategi pemasaran produk hasil KTH Kumbang, Alamsah setuju harus merambah ke ranah online (daring).(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh