jpnn.com, JAKARTA - Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran terus melakukan revitalisasi hutan kota di kawasannya. Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Riski Renando menjelaskan, sejak 2016, pihaknya terus melakukan revitalisasi hutan kota Kemayoran yang direncanakan selesai akhir 2019.
''Sebelum dilakukan revitalisasi, hutan kota Kemayoran dengan luas 22,3 hektare kondisinya tak terawat, tak terjamah manusia, banyak semak, sampah, bahkan binatang melata yang membahayakan. Tempat tersebut juga terkesan mubazir karena tidak dimanfaatkan,'' ujarnya di Jakarta, Selasa (4/12).
BACA JUGA: KJP Plus Jangkau 805.015 Pelajar di DKI
Saat ini, kata Riski, suasana sudah berbeda. Tanaman enceng gondog dan lumpur sudah tidak ada lagi. Bahkan hutan kota Kemayoran yang masih dalam proses revitalisasi itu masuk dalam top 99 inovation. ''Bulan yang lalu, diberi anugerah oleh Menpan RB,'' katanya.
Menurut Riski, Pusat Pengelola Komplek Kemayoran bekerja sama dengan Pemprov DKI melakukan proyek revitalisasi meliputi mengeruk danau yang ada, kemudian membersihkan semak, memperbaiki jalan, serta menambahkan sejumlah fasilitas umum lainnya, seperti jogging track dan jembatan. ''Rencananya hutan kota yang telah direvitalisasi itu akan dijadikan tempat rekreasi, edukasi serta konservasi, bukan hanya warga Jakarta tetapi juga dari daerah lainnya. Sedangkan waduk yang ada di lokasi tersebut juga dapat dijadikan penampungan banjir di wilayah kemayoran,’’ tambahnya.
BACA JUGA: Gulirkan Kartu Pekerja demi Ringankan Beban Biaya Hidup
Sementara itu, Kantor Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Kota Administrasi Jakarta Selatan, memanfaatkan lahan tidur yang berada di samping kantor kelurahan untuk menciptakan taman mini multifungsi, Selasa (4/12) siang.
Lurah Cipulir Adi Krisno Prayogo menuturkan, taman ini nantinya akan diisi oleh sayur dan toga. Selain itu, taman tersebut juga memanfaatkan bahan daur ulang di setiap sudut tamannya. "Sebelum sebagai taman, tempat seluas 10x6 meter tersebut dulunya hanya ada empat pohon besar yang rindang. Sehingga kurang memiliki nilai estetika," ujarnya, Selasa (4/12) siang.
BACA JUGA: KLJ Jadi Jurus Gubernur Anies Sejahterakan Lansia Jakarta
Lurah Adi menambahkan, pembentukan taman juga akan digunakan sebagai contoh bagi para RW untuk dapat mengikuti pembuatan taman dan menanamkan gerakan gemar menanam supaya lingkungan menjadi asri. "Tanaman yang ada di sini antara lain daun bawang, seledri, mangkukan, kunyit, dan jahe," urainya. (dew/ibl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Bakal Perbanyak Festival Seni dan Budaya
Redaktur & Reporter : Adil