Solidaritas Awam Katolik Soroti Konflik Bersenjata di Intan Jaya Papua

Selasa, 02 November 2021 – 17:30 WIB
Solidaritas Awam Katolik Peduli Kemanusiaan di Tanah Papua terdiri dari Jhon Gobay (baju biru), Yairus Ambon (tengah), Pemuda Kalolik Komda Papua, Bidang Hukum dan HAM) Ketua PMKRI Cabang Santo Efrem Kota Jayapura. Foto: Solidaritas Awam Katolik

jpnn.com, JAYAPURA - Solidaritas Awam Katolik Peduli Kemanusiaan di Tanah Papua yang berhimpun dalam Kerawam Keuskupan Jayapura dan Organisasi Katolik di Papua menyikapi konflik bersenjata antara TPN-PB dan TNI-Polri di kampung Yokatapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Solidaritas awam Katolik Peduli Kemanusiaan itu di antaranya Pemuda Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Komda Papua dan PMKRI Cabang Santo Efrem Jayapura, Ikatan Cendikiawan Awam Katolik Papua (ICAKAP).

BACA JUGA: Brigadir JO dan Bripda AS Jual Amunisi ke KKB, Pangeran: Usut Tuntas Jaringan Pengkhianatan Ini

Konflik tersebut menyebabkan dua bocah tertembak. Nopelius Sondegau (dua tahun) meninggal dunia dan Yoakim Majau (lima tahun) masih dalam perawatan di rumah sakit Timika.

Solidaritas Awam Katolik Peduli Kemanusiaan di Tanah Papua melalui siaran pers pada Selasa (2/11), mendesak menyampaikan seruan kepada:

BACA JUGA: Pemuda Katolik Pelopori Gerakan Sedekah Sampah Demi Bonum Commune

Pertama, Konfrensi Wali Gereja (KWI)  untuk menyuarakan permasalahan kekerasan terhadap warga sipil yang terjadi di Intan Jaya.

Kedua, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk segera menarik pasukan militer non-organik yang bertugas di Intan Jaya dan di seluruh wilayah Tanah Papua.  Sebab dengan kehadiran mereka  telah menimbulkan kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyat sipil. Non-organik segera

BACA JUGA: Aksi Pemuda Katolik Kota Kupang Ini Patut Dicontoh, Keren

Ketiga, Pelaku penembakan terhadap kedua anak segera diproses secara hukum.

Keempat, Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera lakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam situasi konflik bersenjata di Papua.

Kelima, Para Uskup dan para Pastor yang ada di Tanah Papua untuk membantu mendorong menyuarakan persoalan kekerasan yang terus terjadi di atas Tanah Papua.

Keenam, Seluruh Keuskupan di atas Tanah Papua untuk mendoakan agar dkonflik bersenjatai  Tanah Papua segerah berakir dan Papua menjadi tanah yang damai.

Ketujuh, Seluruh organisasi Katolik yang ada di Tanah Papua untuk bersatu. Bersama dengan para Uskup dan para Pastor menyuarakan dan menentang kekerasan di atas tanah Papua. 

Kedelapan, Pihak TPN-PB (OPM) dan TNI  dalam konflik di Intan Jaya untuk tidak mengorbankan rakyat sipil.

Kesembilan, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya segera mengambil tindakan.

Kesepulah, mendesak TNI/POLRI untuk membangun dialog melalui tokoh-tokoh agama di Papua.

Solidaritas Awam Katolik Peduli Kemanusiaan di Tanah Papua meminta kepada pihak-pihak yang dituju untuk segera mengambil langkah. Jangan terus dibiarkan, rakyat sipil terus menjadi korban.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler