jpnn.com - Solo: A Star Wars Story tayang di tanah air mulai hari ini, Rabu (23/5). Moviegoers Indonesia bisa menyaksikan lebih dulu kisah Han Solo muda yang menjadi ”perjudian” besar Disney dan Lucasfilm tersebut.
Sempat mendapat review positif setelah pemutaran world premiere di Los Angeles dua pekan lalu (11/5), rating film besutan Ron Howard itu malah turun menjelang pemutarannya di AS.
BACA JUGA: Solo Lampaui Black Panther, Kejar Infinity War
Film yang dibintangi Alden Ehrenreich dan Emilia Clarke tersebut dinilai B alias biasa ajah.
Di Rotten Tomatoes, film itu mendapat skor 71 persen. Di IMDb, nilainya malah merosot. Pekan lalu, skornya masih di kisaran angka 7. Kini tinggal 6,2. Bandingkan proyek spin-off pendahulunya, Rogue One: A Star Wars Story yang punya skor 85 persen di Rotten Tomatoes dan 7,8 dari IMDb.
BACA JUGA: Star Wars Day: Dari Irlandia sampai Ruang Angkasa
Penilaian media dari luar Amerika Utara tidak kalah pedas. Ulasan News.com.au kemarin (22/5) menyebut, cerita Solo: A Star Wars Story kurang kuat sebagai sebuah spin-off.
”Yang patut ditunggu justru proyek film standalone Lando (diperankan Donald Glover). Karakternya kuat dan mencuri perhatian,” tulis Wenlei Ma, kritikus untuk situs berita Australia. Dia memberikan rating 2,5 bintang buat Solo.
BACA JUGA: Luar Biasa, Infinity War Hancurkan Rekor Star Wars
The Guardian yang berbasis di Inggris merilis ulasan serupa. ”Prekuel Han Solo adalah salah satu film yang tidak kita butuhkan dari jagat Star Wars. Jangan heran kalau penonton tidak terlalu menantikannya,” tulis Tom Beasley, kritikus The Guardian.
Penulis naskah Lawrence Kasdan sadar bahwa proyek Solo akan menuai kritik dari para fans. ”Aku paham, tapi aku tidak akan ambil pusing. Tiap film ini beda dengan rilisan era Empire (Strikes Back, episode kelima Star Wars yang rilis pada 1980),” urainya.
Pria yang juga menulis skenario untuk film-film Star Wars yang lain tersebut menjelaskan, fans zaman now tidak bisa disamakan dengan fans di era awal saga luar angkasa itu dirilis.
”Saat awal rilis, ekspektasi sangat rendah. Star Wars dianggap film musim panas kelas B yang tidak layak tunggu. Sekarang, fans bahkan berharap Star Wars masuk ajang penghargaan,” tegas kolaborator sekaligus sahabat lama George Lucas, kreator Star Wars.
Sementara itu, sutradara Ron Howard menyatakan, Solo: A Star Wars Story memang diciptakan kontroversial. Dalam wawancara di acara media junket di Inggris, Howard menyatakan, dirinya dan tim produksi ambil risiko dengan mengambil tema cerita yang enggak Star Wars banget. Tidak ada The Force, tidak ada Death Star.
”Film ini memang hanya fokus pada satu karakter. Jadi, seluruh alur memang didedikasikan untuk Han Solo,” jelas Howard. Ayah aktris Bryce Dallas Howard itu menuturkan, saat merancang plot cerita, dirinya sadar, fans bereaksi keras.
”Fans Star Wars sangat berdedikasi, nyaris seperti fans sebuah klub olahraga yang terbilang mudah terbawa emosi. Aku yakin, akan ada yang protes karena mereka ’dapat’ film yang tidak terasa seperti Star Wars,” imbuhnya.
Meski memicu kontroversi, Howard yakin, fans akan menikmati film tersebut. Sama seperti George Lucas yang sudah menyaksikan Solo saat world premiere. ”Dia percaya bahwa aku dan tim bisa membawa sisi menghibur dari karakter dan dunia Star Wars ini,” ucapnya. (Variety/The Guardian/BBC/fam/c25/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antusiasme Tunggu Solo Muda
Redaktur & Reporter : Adil