Soni Sumarsono Buka Peluang Penyandang Disabilitas Jadi Birokrat Andal

Minggu, 31 Januari 2021 – 15:23 WIB
Ketua STIPAN Soni Sumarsono (kanan) Bersama Ketua Yayasan Pendidkan Abdi Negara Nusantara Indra (kedua dari kiri). Foto: dok Humas STIPAN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Soni Sumarsono kini menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN).

Dia pun mendorong STIPAN untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam menghasilkan calon abdi negara yang profesional.

BACA JUGA: Inilah Permintaan Ahok kepada Soni Sumarsono

Tak hanya itu, dia juga akan membuka kesempatan kepada kaum disabilitas untuk dididik menjadi calon abdi negara yang mumpuni.

“Saya akan membuka lebar-lebar kampus STIPAN menjadi kampus yang terbuka dan bisa bekerja sama dengan semua pihak yang berkomitmen kepada upaya menciptakan aparatur pemerintahan, abdi masyarakat yang mempunyai skil, profesional dan berorientasi kepada pelayanan publik,” kata Soni Sumarsono dalam keterangannya, Minggu (31/1).

BACA JUGA: Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Buka Peluang Buat Penyandang Disabilitas

Menurut Soni Sumarsono, STIPAN akan merancang sebuah program yang memungkinkan penyandang disabilitas dapat mengenyam pendidikan bidang pemerintahan-abdi masyarakat di lembaga yang dia pimpin tersebut.

“Kami akan mengajak sejumlah pihak, siapa pun tanpa kecuali untuk ikut berkontribusi dalam program ini. Sehingga nantinya penyandang disabilitas juga dapat belajar di sini. Kemudian bila telah lulus bisa mengabdikan diri dalam jajaran abdi negara di pemerintahan,” ungkap Soni.

BACA JUGA: Mari Bersama Bantu Disabilitas Berjuang Hadapi Pandemi

Selain itu, lembaga pendidikan yang dia pimpin akan melakukan lompatan dalam sistem manajemen dan perkuliahannya.

Di antaranya membangun jaringan Teknologi Informasi yang mumpuni sehingga sistem pendidikannya bisa mengikuti perkembangan zaman.

Misalnya menciptakan STIPAN Channel, lalu menciptakan sistem perkuliahan yang memungkinan dilaksanakan secara daring.

Ketua YPAN Indra Jati Sidi optimis di bawah kepemimpinan Soni Sumarsono, STIPAN bisa semakin berkembang, dapat mengikuti perubahan serba cepat di zaman digital ini, kondisi yang berbeda dengan 10 tahun lalu,” kata Indra Djati.

Indra Djati menjelaskan, STIPAN berbeda dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang dibiayai negara. Ini adalah kampus swasta yang pembiayaannya mandiri, bersumberkan dari mahasiswa dan pengabdian masyarakat serta berbagai jaringan masyarakat.

“Selama ini kami bekerja sama dengan Pemda-pemda yang mengirimkan sejumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk dididik menjadi aparatur pemerintah yang mempunyai skil dan profesional,” jelas Indra Djati Sidi.

Saat ini ada sebanyak 400-an mahasiswa yang berkuliah di STIPAN. Dari jumlah itu, cukup banyak mahasiswa asal Papua yang mendapatkan beasiswa dibiayai oleh Pemda-pemda di Papua.

Adapun STIPAN sudah melahirkan 13 angkatan lulusan. Semua lulusannya sudah tersebar ke sejumlah daerah di Indonesia. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler