jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi publik Sony Subrata mengatakan penggunaan teknologi internet dan platform media sosial (medos) sekarang ini bisa menimbulkan masalah yang sangat serius bagi tatanan demokrasi, bila salah dalam penggunaannya.
Namun, teknologi internet dan platform medsos juga bisa memiliki dampak positif jika digunakan dengan sebaik-baiknya.
BACA JUGA: Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi Aktor Utama Melindungi Bumi
“Propaganda komputasional saat ini perlu diwaspadai keberadaannya di Indonesia,” ujar Sony Subrata saat menghadiri acara peluncuran buku Tarung Digital secara virtual.
Buku Tarung Digital, Propaganda Komputasional di Berbagai Negara karangan Anggota Dewan Pers Republik Indonesia Agus Sudibyo, yang diluncurkan pada Kamis (8/4), banyak mengupas tentang liku-liku pemanfaatan ruang digital dalam kegiatan elektoral yang terjadi di negara sahabat, seperti Amerika Serikat, Brazil, India, dan Inggris.
BACA JUGA: Forum Indonesia Bangkit CIMB Niaga: Sektor Kesehatan jadi Kunci Percepatan PEN
Sony juga menilai, saat ini perlu membangun kewaspadaan publik terhadap praktik propaganda komputasional yang lazimnya mengiringi momentum pemilihan umum atau suksesi kepemimpinan.
Dengan begitu, masyarakat Indonesia bisa lebih berhati-hati terhadap segala rupa informasi yang beredar di ranah digital atau media sosial.
BACA JUGA: Berdasarkan Permen ESDM 28 Tahun 2012, Hanya PLN Berwenang Sediakan Listrik di Blok Rokan
Serta lebih rasional dan penuh perhitungan dalam menentukan pilihan politik.
“Hal yang tak kalah penting, kita juga mesti berusaha menghindarkan pengguna internet dari keadaan-keadaan yang merugikan atau membahayakan kehidupan bersama maupun pribadi. Maka, faktor kuncinya adalah memahami sejauh mana kita dapat melakukan gerakan literasi untuk mendorong publik ‘mengetahui lebih banyak’ tentang dunia digital,” sambungnya.
Sony Subrata berharap, pemanfaatan ataupun penyalahgunaan platform media sosial seperti Twitter, Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok, perlu menjadi perhatian pemerintah.
Tujuannya agar masyarakat Indonesia bisa terhindar dari jeratan hal-hal negatif saat menggunakan media sosial.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Ajak Semua Pihak Gelorakan Pengembangan Karakter Berasaskan Pancasila
Redaktur & Reporter : Yessy