Sopir Angkutan Online Digebuki, Begini Respons Komunitas Idop

Selasa, 22 Agustus 2017 – 14:22 WIB
Taxi online. Ilustrasi/Foto IST

jpnn.com, PALEMBANG - Puluhan driver online (Go-Car) yang tergabung dalam wadah Ikatan Driver Online Palembang (Idop) diminta untuk tidak beroperasi sementara.

Itu setelah terjadinya pengeroyokan terhadap teman mereka sesama sopir angkutan online, Kelana (38), sopir Go-Car, warga Kelurahan Gandus.

BACA JUGA: Sopir Angkutan Online Dipukuli, Mobil Dirusak, Ponsel Juga Dirampas

“Kami sangat menyesalkan adanya pengeroyokan terhadap driver Go-Car. Kami imbau kepada seluruh teman-teman driver, khusus hari ini (kemarin) tidak untuk mengangkut penumpang dulu,” ujar Ketua Idop, Gunata Kusuma seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Katanya, lumrah ada yang bertindak anarkis seperti itu. Tapi dia menyarahkan, karena zaman sudah modern, sebaiknya semua pihak bisa belajar dan memanfaatkan kemajuan teknologi.

BACA JUGA: Hamdalah, Harga Sembako Masih Normal Jelang Hari Raya Iduladha

Ditegaskan Gunata, masyarakat sudah pintar memilih mana transportasi yang nyaman dan aman bagi mereka. Ditambah lagi dengan dukungan teknologi yang terus berkembang, sehingga masyarakat juga harus mengikuti hal tersebut.

"Masalah ini kami anggap untuk mendewasakan kita para driver online. Dari pemerintah harus ada solusi," harapnya.

BACA JUGA: Copet Hp dan Uang Penumpang Angkot, Pria Bertato Bonyok Diamuk Massa

Diakuinya, sudah ada Permenhub No.26/2017 dari pusat yang mengatur transportasi online ini. Yang belum ada, tinggal peraturan turunan tentang transportasi online di Sumsel.

“Pemerintah juga harus memperhatikan konsumen yang menggunakan transportasi online, karena hampir semua lapisan masyarakat sangat nyaman, aman dn terbantu adanya transportasi ini," bebernya.

Pihaknya sudah mengimbau pengendara angkutan umum konvensional tidak berbuat anarkis. Segera, Idop akan mengadakan pertemuan dengan Sekda Palembang, membahas permasalahan yang terjadi

"Saya mengimbau kepada para teman- teman driver untuk membuat wadah agar dapat informasi dengan cepat. Korban juga akan dapat bantuan hukum," tuturnya. Ditambahkan Yorin, salah seorang pendiri Idop, pemerintah harus segera bertindak.

Polisi harus memproses pelaku yang telah melakukan tindak pengeroyokan.

"Kami driver ini mencari rezeki. Bukan hanya kerja sambilan, tapi memang sepenuhnya bekerja," ujarnya.

Kondisinya, ada driver online yang tidak memiliki mobil. Ada yang kredit, sewa mobil. "Dengan adanya kejadian ini, kami berharap pemerintah juga memperhatikan, dan bisa segera mengeluarkan peraturan," tuturnya. (chy/rip/wly/vis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018, Alex Noerdin Berharap Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,54 Persen


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler