Sopir Angkutan Online Dipukuli, Mobil Dirusak, Ponsel Juga Dirampas

Selasa, 22 Agustus 2017 – 14:05 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, PALEMBANG - Seorang sopir angkutan online jadi korban aksi anarkis para sopir angkutan konvensional yang mengelar demo sekaligus sweeping, Senin (21/8) kemarin.

Akibatnya, Kelana (38), sopir Go-Car, warga Kelurahan Gandus mengalami lebam di wajahnya. Tidka itu saja, mobil yang digunakan Kelana juga dirusak.

BACA JUGA: Hamdalah, Harga Sembako Masih Normal Jelang Hari Raya Iduladha

Kelana menuturkan kejadian itu berawal, saat dia melintas di Jl Ki Gede Ing Suro, depan Fitnes Project untuk mengantar penumpang dengan mobil Calya BG 1162 RY miliknya.

”Tiba-tiba ada lima orang yang menghadang saya,” kata korban. Dia menduga kelimanya sopir angkot Ampera – Tangga Buntung.

BACA JUGA: Copet Hp dan Uang Penumpang Angkot, Pria Bertato Bonyok Diamuk Massa

Tanpa basa-basi, para pelaku memukuli mobilnya, serta mematahkan kaca spion sebelah kiri. "Mereka juga memukuli saya di dalam mobil dan merampas handphone saya merk Lenovo Type K4 hitam," ucapnya.

Diakui korban, dia tidak tahu kalau kemarin beredar kabar akan ada sweeping terhadap angkutan online. "Jujur saya tidak terima, pak. Selain mobil rusak, handphone hilang dan badan saya sakit," ungkapnya. Akibat kejadian itu, dia menderita kerugian sekitar Rp 10 juta.

BACA JUGA: Asian Games 2018, Alex Noerdin Berharap Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,54 Persen

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara membenarkan laporan sopir Go-Car yang jadi korban dugaan tindak pidana pengeroyokan. "Laporannya sudah kami terima dan bakal segera ditindaklanjuti," tandasnya.

Di Jl Ki Ronggo Wirosantiko, sebuah angkutan online dihadang sekelompok orang. Aksi sweeping juga terjadi di kawasan simpang lima DPRD Sumsel. Ada sopir angkutan online yang kedapatan dihajar dan kaca kendaraannya dilempar hingga pecah.

Pihak kepolisian yang mengamankan aksi para sopir terpaksa memberikan tembakan peringatan ke udara untuk menghentikan aksi anarkis itu. Beberapa orang yang dianggap provokator pun diamankan. Sedang sopir angkutan online yang jadi korban langsung meninggalkan lokasi karena ketakutan.

Kapolresta Palembang Kombespol Wahyu Bintono HB mengakui ada segelintir massa yang sempat menghadang angkutan online di jalan. “Tapi sudah diatasi, ada yang diamankan,” katanya. Informasinya, ada enam orang yang diamankan.

Mereka masih dimintai keterangannya. “Belum (tersangka), kan masih diperiksa dulu. Yang penting dari massa sudah ketemu Komisi IV DPRD Sumsel. Akan ada pertemuan selanjutnya,” beber Kapolresta.

Diharapkan ada solusi terbaik ke depan sehingga persoalan ini tidak memanas kembali. Anggota Polresta dan jajaran sudah diminta untuk mencegah aksi sweeping di jalanan.

Terkait penganiayaan terhadap sopir angkutan online di wilayah Tangga Buntung, Wahyu mengatakan masih mendalami itu.

“Kami akan minta personel patroli dan monitoring untuk mencegaj aksi anarkis lain,” tegasnya. Secara umum, kondisi saat ini sudah kondusif. Para sopir angkutan konvensional juga telah diimbau untuk tertib dalam menyampaikan aspirasi mereka.

Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Raden Slamet Santoso menyesalkan terjadinya aksi sweeping dan anarkis segelintir oknum sopir angkutan terhadap angkutan online dan sopirnya.

“Seharusnya tidak boleh terjadi. Para pendemo itu juga tidak ada izin dalam aksi mereka ke DPRD Sumsel,” bebernya.

Untuk ke depan, pihaknya berharap aksi bisa dilaksanakan dengan izin, tertib dan hasil yang dicapai bisa dilaksanakan.

Ternyata, penghadangan juga dialami driver Go-Jek. Aksi tersebut membuat manajemen Go-Jek angkat bicara.

“Kami menyesalkan aksi pemeriksaan dan pemberhentian kendaraan secara paksa yang dialami oleh mitra kami di Palembang,” kata PR Manager, Rindu Ragilia, kemarin.

Menurut dia, mitra Go-Jek bekerja dengan jujur untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka. “Kami juga hadir dengan niat baik supaya para mitra kami, para pekerja sektor di informal, bisa memperoleh pendapatan dan kesejahteraan yang lebih baik,” ucapnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada semua pihak untuk lebih bijak dalam menyelesaikan permasalahan. “Harusnya tanpa melakukan pemaksaan dan kekerasan,” pungkasnya. (chy/rip/wly/vis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Asian Games 2018, Palembang Butuh 2 Ribu LO


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler