jpnn.com, GRESIK - Bus yang melaju dengan kecepatan tinggi membuat pengendara motor waswas.
Selain bodi besar, banyak pengendara yang takut dihantam bus. Hal itu berisiko mengakibatkan kecelakaan.
BACA JUGA: Tersenggol Truk Tapi Lolos dari Maut
Abdul Ghofar, salah satunya. Warga Kecamatan Duduksampeyan tersebut kerap menjumpai bus yang mendahului kendaraan lain.
Parahnya, badan bus sampai keluar markah jalan saat mendahului. ''Itu kan ngeri,'' ujarnya Sabtu (10/3).
BACA JUGA: Mobil Hasil Penggelapan Alami Kecelakaan, Pelaku Sekarat
Hal senada diungkapkan Vivi Andriani. Perempuan 24 tahun itu sering berpapasan dengan moncong bus di jalan raya Duduksampeyan.
Banyak sopir yang ngebut. Untuk menekan risiko kecelakaan karena bus yang kerap melanggar, Satlantas Polres Gresik menggelar sosialisasi di Terminal Bunder.
BACA JUGA: Mau Nyalip, Pemotor Tewas Tabrak Truk Colt Diesel
Sasarannya, sopir bus antarkota dalam provinsi (AKDP).
Sejumlah sopir dikumpulkan. Mereka diberi arahan agar tidak melanggar garis markah. Lebih-lebih ketika mendahului kendaraan lain.
''Pasti kami tilang,'' ucap Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto.
Menurut Wikha, kepatuhan para sopir bus terhadap aturan lalu lintas masih rendah.
Banyak yang kebut-kebutan dengan alasan kejar setoran.
Padahal, nyawa orang lain dipertaruhkan. Dengan alasan apa pun, sopir bus dilarang berkendara ugal-ugalan di jalan.
''Apalagi sampai melanggar aturan,'' katanya.
Alumnus Akpol 2007 tersebut menyatakan, sosialisasi itu merupakan rangkaian Operasi Keselamatan Semeru (OKS) 2018.
Selain memberikan edukasi, kegiatan tersebut bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Sebab, lanjut Wikha, kecelakaan lalu lintas berawal dari pelanggaran.
''Jadi, diimbau agar saling menjaga keselamatan di jalan,'' tutur perwira dengan tiga balok di pundak itu. (adi/c16/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Maut di Pondok Indah, Polisi: Airlangga Lalai
Redaktur & Reporter : Natalia