BITUNG - Para sopir mobil kontainer dan kendaraan berat kembali melakukan aksi mogokMereka menyatakan tak akan mengangkut kontainer yang berisi bahan-bahan kebutuhan masyarakat
BACA JUGA: Gamawan Janji Pecat PNS Pemilik Rekening Gendut
Aksi itu akan dihentikan sampai pembatasan operasional kendaraan berat dicabut.Pernyataan sikap para sopir itu disampaikan dalam aksi mogok di kawasan Wangurer, Rabu (7/12)
BACA JUGA: Alasan Bandara, Kapolri Terpaksa Transit di Biak
"Kami minta semua dikembalikan seperti semula," teriak para sopir.Mat Faisal, salah satu sopir mengatakan, pembatasan operasional kendaraan berat itu sangat merugikan para sopir
BACA JUGA: Tuako Ferryanto Gani Marah Dibilang Keturunan
"Kami disuruh kerja malam sampai pagi sedangkan operasional pelabuhan tutup jam 10 malam," keluhnya.Ia mengatakan, semua sopir tak akan mengangkut barang dan bisa berdampak ditutupnya pelabuhan Bitung"Kontainer-kontainer sudah tertumpuk di penampungan pelabuhan dan kapal tak bisa lagi masuk," katanyaKendaraan yang kembali dari Manado dan ingin mengangkut untuk kedua kalinya tak bisa lagi melakukannya karena Pelindo telah ditutup"Kalau cuma satu ret pendapatan kami hanya 50 ribu," keluhnya.
Berty Piri, sopir lainnya mengatakan, selama ini kendaraan berat bukan penyebab kemacetanIa menilai, kemacetan justru ditimbulkan kendaraan pribadi yang makin banyak jumlahnya"Kami juga protes pengalihan jalur mobil kontainer yang tak bisa lewat GirianHarus ikut jalan belakang di Manembo-nembo bawah dan Jalan Sarundajang," ucapnya
Kasat Lantas Polres Bitung, AKP Aidit Djafar kepada para sopir berjanji akan menindaklanjuti keluhan soal pengalihan jalurTapi untuk pembatasan operasional kendaraan berat tetap pada kebijakan Polda Sulut"Siang dari jam 8 pagi sampai jam 3 soreDan bisa jalan lagi jam 7 malam sampai jam 6 pagi," tegasnya.
Sementara, juru bicara TPB, Munzyr Salim sangat menyesalkan terjadinya situasi iniMenurutnya, bila mobil kontainer tak jalan, ancaman kekurangan bahan baku akan terjadi menjelang Natal"Kalau kami tak masalah tetap dengan kebijakan ini atau dikembalikan semula," ujarnya.
Menurutnya, closing port atau penutupan pelabuhan saat ini belum terjadi"Sangat jauh kalau harus seperti ituLagipula justru sekarang kami sedang menunggu kapal masuk," katanya.
Hanya saja, ia mengakui tumpukan kontainer di penampungan TPB saat ini tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya"Memang tak biasa sampai empat tumpukan seperti sekarangBiasanya hanya 1 atau 2 tumpukan," jelasnya.(mnd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntaskan e-KTP, Gamawan Akan Berikan Hadiah
Redaktur : Tim Redaksi