jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ternyata tidak bersedia menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta pendamping Sanidaga Uno.
Hal itu disampaikan peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte melalui akun facebooknya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu Datang ke Lima Daerah
Awalnya, Philips yang sedang berada di Kamboja untuk sebuah conference mendapat telepon dari orang dekat Sandiaga Uno di Jakarta.
Orang itu menyampaikan kepada Philips informasi urgent, Partai Demokrat dan PPP akan jalan sendiri, sekarang tinggal Partai Gerindra dan PKS.
BACA JUGA: Yusril: Saya Mohon Maaf Telah Mengecewakan
Orang tadi menyampaikan "penawaran", Anies diusung Gerindra dengan satu syarat, Sandiaga tetap cagub.
"Saya kontak Anies, saya sampaikan pesannya. Anies kalem tanya: "what do you think?" tulis Philips dalam post facebook tersebut.
BACA JUGA: Ruhut: Agus Harimurti Partainya Apa? Saya Tanya
Philips pun mengatakan kepada Anies bahwa dengan Sandi di posisi calon gubernur, pasangan itu bakal sulit menang.
Menurut Philps, Sandi sebagai orang nomor satu, tidak memberi efek elektoral yang positif.
Ternyata, lanjut Philips, Anies sepakat dengan analisis tersebut.
"Anies jawab: "Agree (setuju,-red). Bismillah tolong disampaikan Anies tidak bersedia." tulis Philips.
Sebetulnya, jelas Philips, masuknya nama Anies dalam bursa di Pilkada Jakarta 2017 terjadi begitu saja.
Anies didekati oleh beberapa partai, untuk maju kurang lebih sejak sebulan lalu.
"Di dalam atau di luar, ya Anies akan baik-baik saja. Tetap berkarya dan mengabdi. Untuk publik dan untuk Republik. Sama seperti kita semua," demikian Philips. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senior Golkar: Orang Ini Sangat tak Pantas menjadi Gubernur DKI
Redaktur : Tim Redaksi