Soroti Isi Pidato Jokowi, Politikus PKS: Ke Mana Program Nawacita Kedaulatan Pangan?

Selasa, 17 Agustus 2021 – 18:28 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS drh. Slamet. Foto: Humas Fraksi DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS drh. Slamet menyoroti isi Pidato Kenegaraan yang disampaikan Presiden Jokowi di depan Sidang MPR, DPR, dan DPR RI pada tanggal 16 Agustus 2021.

Slamet mengaku kecewa sebab presiden tidak memberikan catatan khusus terhadap sektor pertanian dalam arti luas. Presiden Jokowi hanya menyinggung sedikit terkait kemandirian pangan.

BACA JUGA: Ikhtiar Kedaulatan Pangan Nasional, Menteri BUMN Kunjungi Lokasi Program Petani Berdaya MAI Foundation

“Ke mana program nawacita kedaulatan pangan yang sejak lama dicita-citakan?” tanya Slamet dalam keterangan pers pada Selasa (17/8).

Menurut Slamet, sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang terus tumbuh positif selama masa pandemi. Merujuk pada data BPS sektor pertanian tumbuh 1,75 persen dibandingkan sektor pertambangan minus 1,95 persen, industri pengolahan minus 2,93 persen, konstruksi minus 3,26 persen, perdagangan dan reparasi minus 3,72 persen, serta sektor lainnya minus 1,97 persen.

BACA JUGA: Ini Bukti ACT Siap Membantu Pemerintah Wujudkan Kedaulatan Pangan

Kinerja sektor pertanian mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif, bahkan menurut data IDX Channel pada kuartal II tahun 2021, sektor pertanian naik 14,27% sehingga layak untuk mendapatkan perhatian lebih apalagi dalam pidato kenegaraan yang disaksikan oleh hampir seluruh rakyat Indonesia.

“Kami ingin presiden Jokowi memberikan statemen tegas soal kedaulatan pangan. Di tengah kondisi pandemi saat ini penguatan sektor pangan menjadi hal yang krusial sehingga harus menjadi agenda pemerintah setiap tahunnya untuk fokus pada kedaulatan pangan,” imbuhnya.

BACA JUGA: Laksamana Yudo Ikuti Upacara Peringatan HUT Ke-76 RI Secara Virtual

Apa lagi, kata Slamet melihat rekam jejak selama setahun belakangan ini pemerintah sudah memotong anggaran di sektor pertanian/pangan yang cukup besar.

Menurut Slamet, berlakunya UU Cipta kerja yang memberikan jalan bagi penyediaan pangan dari impor tanpa melihat kondisi ketersediaan pangan dalam negeri akan makin menjauhkan cita-cita kedaulatan pangan yang sudah lama tertuang dalam nawacita Presiden Jokowi sendiri.(jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler