jpnn.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau NFA (Nasional Food Agency) memberikan atensi ekstra terhadap ancaman krisis pangan dunia.
Badan Pangan memastikan jika Indonesia serius dan terus mempersiapkan melakukan langkah-langkah stragis dalam mengantisipasinya.
BACA JUGA: Badan Pangan Singapura Menilai Produk Unggas Indonesia Layak Ekspor
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan guna menjamin cadangan pangan dalam negeri diperlukan sinergitas dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pusat dan daerah, sektor usaha, lembaga, serta kementerian terkait.
“Arahan Bapak Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna 20 Juni 2022 sangat jelas, Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan," ujar Arief melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/7).
BACA JUGA: Bertemu Jenderal Polisi, Ayah Brigadir J Sampaikan Permintaan Penting
Arief memaparkan kalau permasalahan ancaman krisis pangan ini tidak dapat diselesaikan oleh Badan Pangan Nasional sendiri. Tetapi. perlu sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan.
Itu yang kemudian menjadi latar dielarnya Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Pangan Nasional yang dihadiri Kepala Dinas dan Perwakila Dinas Urusan Pangan dari 514 kab/kota dan 37 provinsi.
BACA JUGA: Inilah Ruangan Tersembunyi di Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Milik Mas Bechi, Bikin Melongo
"Rakor ini merupakan kesempatan untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam kerangka pembangunan pangan," tegas dia.
Arief berpesan kepada seluruh dinas pangan untuk membangun sinergi dengan pihak-pihak terkait seperti kementerian/lembaga, BUMN, BUMD, akademisi, asosiasi, dan para pelaku usaha pangan.
Arief juga meminta agar seluruh dinas pangan untuk membangun sub-ekosistem pangan yang sehat dan kuat di daerahnya masing-masing dari hulu hingga hilir, sehingga turut berkontribusi dalam penguatan kemandirian pangan nasional.
"Kita akan bangun ekosistem pangan dari pusat hingga daerah melalui sistem informasi pangan yang terintegrasi baik on farm maupun off farm sehingga pengambilan kebijakan pun dapat dilakukan secara cepat dan komprehensif," katanya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Sama Lelaki Lain di Kamar, Suami Menunggu di Luar
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti