Sosialisasi Empat Pilar Bukan Penataran P4

Rabu, 22 Juni 2016 – 20:00 WIB
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menyampaikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR di Kampus Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Rabu (22/6). Foto: Asep Kamil/Humas MPR for JPNN


SANGATTA – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan, sosialisasi Empat Pilar yang gencar dilakukan MPR sifatnya hanya mengingatkan mengenai pentingnya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Jadi, berbeda dengan model Penataran P4 (pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila) yang diterapkan di era Orde Baru.

BACA JUGA: Mahyudin Kasih Hadiah untuk Mahasiswi

“Waktu saya kuliah dulu, begitu masuk harus mengikuti penataran P4, 100 jam selama dua minggu. Tapi sosialisasi Empat Pilar ini sifatnya hanya mengingatkan saja mengenai poin-poin Empat Pilar,” ujar Mahyudin saat menjadi pembicara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kampus Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Rabu (22/6).

Mahyudin mengaku puas, lantaran sosialisasi yang gencar dilakukan MPR mendapat sambutan hangat masyarakat, tidak hanya dari kalangan kampus.

BACA JUGA: Loyalis Fahri Minta Almuzzammil Tak Banyak Ngoceh

“Tapi juga dari kalangan pesantren, anak-anak SMA, dan juga tokoh-tokoh masyarakat,” imbuhnya kepada wartawan usai menyampaikan materi sosialisasi Empat Pilar yang dihadiri ratusan mahasiswa itu.

Karena itu, Mahyudin menyatakan dirinya optimistis ke depan bangsa Indonesia masih mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan.

BACA JUGA: Politikus Gerindra: Persiapkan Operasi Militer jika Jalur Negosiasi Buntu

“Ada harapan besar Indonesia ke depan masih sangat kuat,” ujarnya.

Selain menyampaikan poin-poin “serius” mengenai Empat Pilar, Mahyudin juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa.

Dia berpesan kepada para mahasiswa agar menatap masa depan penuh optimisme, disertai dengan belajar yang serius.

“Yang paling penting ke depan harus optimistis. Tidak ada jaminan sekolah di kampung lebih jelek dibanding yang di kota. Saya dulu sekolahnya juga di kampong,” pungkasnya. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi III Pilih Serang Istri Tito


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler