jpnn.com - jpnn.com - CEO Arema FC, Iwan Budianto (IB) yang menarik diri dari keaktifannya mengurus Arema, sempat membuat khawatir barisan pemain Singo Edan.
Alfarizi dkk kehilangan sosok bos yang sangat care pada tim dan tahu kondisi dari pemain meski jarang terjun di lapangan.
BACA JUGA: Strategi Aji Santoso Hadapi Krisis Striker
Alfarizi Kapten Arema, mendapat pesan khusus dari IB untuk menghadapi pertarungan ke depan.
Pemain bisa memahami, saat sang bos kini aktif di PSSI. Mereka pun berbesar hati dan mencoba berpikir positif tim Singo Edan tetap tangguh, untuk bersaing di papan atas sepak bola tanah air.
BACA JUGA: Aji Santoso: Saatnya Pemain Muda Terbang Tinggi
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, sosok Iwan Budianto begitu melekat kepada pemain Arema seperti Alfarizi, Hendro Siswanto, Dendi Santoso sampai Beny Wahyudi.
Mereka pun hafal, karakter dari pria yang akrab disebut IB itu dalam mengurusi tim.
BACA JUGA: Aji Santoso Punya Kabar Baik Buat Aremania
"Paling kami ingat, dia itu paham kondisi tim. Sebagai bos, dia tahu kondisi pemainnya," ujar Kapten Arema, Alfarizi.
Dia mengetahui bagaimana IB memberikan motivasi. Hal itulah yang membuat beberapa pemain sangat berat meninggalkan tim seperti Arema. Selain faktor kedaerahan yang melekat di tim ini.
"Suasananya enak. Kadang memang pemain bisa down, tetapi ketika dia mendampingi di tim, dia akan tahu mengatasi masalah itu," terangnya.
Dengan model perhatian yang seperti itu, padahal bisa dibilang Iwan sangat sibuk juga dengan urusan bisnis, mereka bisa kagum. Sempat muncul kekhawatiran, ketika sejak tahun lalu IB tak lagi intens pada tim.
"Ya awalnya begitu dengar, kami takut dengan nasib Arema. Tetapi, kita ambil positifnya," tegas jebolan Akademi Arema itu.
Bahkan, Alfarizi sendiri mendapatkan pesan khusus yang memotivasinya untuk tetap di Arema. Dia sempat dihubungi IB di sela kesibukan di kursi PSSI.
Simpel, permintaan dari bapak dua anak itu. Hanya menitipkan rekan-rekannya ke pundaknya.
"Terutama untuk pemain yang masih muda. Dia cuma bilang nitip teman-teman," beber Alfarizi.
Hal itu pun cukup membuatnya yakin, IB tak pernah total meninggalkan Arema. Dia masih mau berkomunikasi dan membuat pemain Singo Edan tetap percaya diri, meski tahun ini tak ada sosoknya di sisi lapangan, seperti dua tahun lalu.
"Sejak tahun lalu kan beliau sudah jarang. Hanya sesekali mendampingi. Selebihnya di Jakarta," tambah dia.
Alfarizi yang menyadari keadaan itu, juga coba memberikan pengertian kepada rekan-rekannya. Dia mengajak pemain yang sudah senior, tak perlu khawatir pada keadaan Arema.
"Ya kami pasti ingin tim juga bagus. Makanya, yang lebih tua dan paham, coba beri pengertian," tutur bapak satu anak ini.
Kekhawatiran juga sempat melanda Aremania. Begitu mendengar dirinya mencalonkan diri di kursi PSSI, sempat muncul anggapan, Arema akan kembali pada era kesulitan finansial.
"Tetapi seperti itu terlalu takut saja. Ketika kami melihat kepentingannya untuk sepak bola nasional, kami yakin ini juga hal yang bagus," terang Aremania Betek, Arie Putranto.
Menurutnya, dengan adanya IB di kepengurusan PSSI, sepak bola nasional akan maju. Hal itu sudah dirasakan ketika menjadi bos di Arema, perkembangan pesat ada di tim ini. Strategi membentuk tim bintang pernah dilakukan, Arema juga diburu sponsor.
Meski nanti cara memajukannya berbeda, Arie yakin denhan adanya pemikiran modern dari IB, sepak bola Indonesia akan terbantu.
"Kami tahu pemikirannya modern. Dan kami tahu Arema akan tetap baik-baik saja," ujar dia.
Menurutnya, sudah mendengar IB tetap melihat perkembangan Arema, juga bukti jika dia tetap Aremania. Sebagai sosok yang mencintai klub 1987 itu, dirinya yakin jika bos dengan dua anak itu tak akan sepenuhnya mengacuhkan Arema.
"Pondasi di tim juga sudah sangat kuat saat dia aktif. Setahun terakhir kan Arema juga sudah perlahan dia lepas dan buktinya secara prestasi masih terjaga," tandas Arie.(ley/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aji Santoso Menilai Pemain Muda Demam Panggung
Redaktur & Reporter : Budi