jpnn.com, JAKARTA - Setelah sempat dilarang Polda Metro Jaya, aksi sahur on the road (SOTR) akhirnya memakan korban. Satu pemuda bernama Pedro Leonardo Pamanda (18) tewas usai dianiaya sejumlah orang di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/6) subuh.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, mulanya tawuran pecah di dekat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19, Jalan Kerinci, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Ikut Sahur On the Road, PedroTewas
Kemudian terjadi aksi kejar-kejaran antara dua massa berbeda hingga sampai ke daerah Kemang, Jaksel.
Nahasnya, pemuda yang baru lulus sekolah itu tewas dengan luka bacok senjata tajam di bagian punggung kanan. Padahal dia saat itu tak terlibat dalam tawuran.
BACA JUGA: Dua Pelaku Tawuran Saat Sahur on The Road Ditahan Polisi
“Korban meninggal dunia karena dianiaya sejumlah orang,” kata Argo ketika dikonfirmasi, Minggu (10/6).
Sementara itu, satu rekan korban yakni yakni Muhamad Biqi Afath (19) hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Pertamina karena mengalami luka pada punggung.
BACA JUGA: Tawuran di SOTR, Polisi: Pelaku akan Kami Tindak Tegas
Argo menuturkan, insiden bermula saat rombongan siswa SMAN 29 sekitar 60 orang termasuk korban melaksanakan SOTR dengan rute dari sekolah ke kawasan Velbak.
"Terus ke kawasan Kemang," katanya.
Di kawasan Kemang, terjadi bentrok dengan kelompok STOR lain. Kemudian usai membagikan makanan, korban bermaksud pulang.
"Pas berhenti untuk makan sahur, tiba-tiba diserang oleh sekelompok anak-anak," imbuh Argo.
Setidaknya ada sekitar 40 motor yang datang menyerang dan kemudian kabur setelahnya. Hingga kini, polisi masih memburu pelaku. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara ini SOTR Dilarang Polda Metro Jaya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan