Sowan ke Kiai Kondang Madura, Sekjen PDIP Titip Warga Banteng

Sabtu, 12 Agustus 2017 – 13:10 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Pengasuh Ponpes Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor. Foto: PDIP for RMOL

jpnn.com, BANGKALAN - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan, Madura, Sabtu (12/8). Dalam kunjungan itu, Hasto sekaligus sowan kepada KH Zubair Muntashor selaku pengasuh pondok yang berdiri sejak 1957 itu.

KH Zubair dikenal sebagai ulama yang berpengaruh di Madura, khususnya Bangkalan. Kiai Zubair merupakan cucu ulama kondang Syaikhona Kholil Bangkalan.

BACA JUGA: Rieke Diah: Saya juga Diisukan Maju, tapi Nyatanya gak

Hasto menuturkan, kunjungannya sebagai bentuk penghormatan PDIP sekaligus upaya untuk bisa dekat dengan ulama dan umat Islam. Terlebih, Syaikhona Kholil merupakan guru para guru.

Pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dan ulama-ulama kondang nahdiyin seperti KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, hingga KH Bisri Mustofa dan KH As’ad Syamsul Arifin pernah menjadi santri Syaikhona Kholil. Bahkan, HOS Tjokroaminoto dan Bung Karno pun pernah berguru kepada ulama yang wafat pada 1925 itu.

BACA JUGA: Hasto Ajak Banteng Madura Solid demi Menangi Pilgub Jatim

"Dari pondok ini, Bung Karno dapat memperkaya dan memperdalam ilmu agama. Pengalamam spiritual yang menautkan antara agama dan nasionalisme," kata Hasto yang dalam kesempatan itu ditemani Ketua DPP PDI Perjuangan Kusnadi.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, Bung Karno ketika ada urusan-urusan terkait umat selalu merujuk para ulama. Bahkan, Bung Karno juga hormat pada kesahajaan ulama.

BACA JUGA: Senapati Nusantara Ingin Sumenep Jaga Predikat Penghasil Keris Top

“Tak jarang ulama yang pola hidupnya sederhana itu datang ke Istana Negara hanya menggunakan sendal. Tapi itu tak mengurangi rasa takzim beliau (Bung Karno, red) kepada para ulama," tutur Hasto.

Dan Hasto pun menyaksikan kesahajaan ulama ketika bertemu langsung dengan Kiai Zubair. Dalam pertemuan itu, Kiai Zubair yang duduk di kursi roda menyambut Hasto dan rombongan dengan penuh rasa kekeluargaan.

Selanjutnya, Kiai Zubair menceritakan perbedaan sikap politiknya dengan KH Fuad Amin Imron pada Pemilu Presiden 2014. Fuad Amin yang saat itu bupati Bangkalan, pada Pilpres 2014 memang mendukung Prabowo Subianto.

Sedangkan Kiai Zubair memilih mendukung Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. Saat itu, Kiai Zubair sampai meminta kepada para mantan santrinya agar ikut memenangkan Jokowi.

"Saya telepon sana sini, para alumni di Jakarta, Bogor dan sekitarnya agar memperjuangkan kemenangan untuk Pak Jokowi. Alhamdulillah menang, walaupun sedikit," ujar kiai sepuh itu yang langsung ditimpali tawa para tamunya.

Jelang akhir pertemuan, Hasto menitipkan kader-kader PDIP di Madura agar selalu mendapat wejangan dan bimbingan Kiai Zubair. Sedangkan Kiai Zubair menitipkan putranya, Ra Hasani ke PDIP.

“Saya juga titip anak saya untuk dapat dibimbing," katanya.(rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pameran Lukisan Koleksi Istana Mengantar Bu Mega Mengenang Masa Belia


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler