Spanduk 'Kalian Culas, Rakyat Madura Melawan' Terbentang, Anies Berorasi Lantang

Rabu, 31 Januari 2024 – 17:44 WIB
Sebuah spanduk besar bertuliskan 'Kalian Culas, Rakyat Madura Melawan' terbentang di aula Gedung Adi Poday, Sumenep, yang menjadi lokasi kampanye pasangan capres-cawaprs nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Rabu (31/1/2024). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, SUMENEP - Sebuah spanduk besar bertuliskan 'Kalian Culas, Rakyat Madura Melawan' dibentangkan saat capres-cawapres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berkampanye di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Rabu (31/1/2024).

Kain berisi pernyataan sikap warga Madura itu dibentangkan di sisi kiri aula Gedung Adi Poday, Sumenep, yang menjadi lokasi kampanye pasangan capres-cawapres berjuluk AMIN tersebut.

BACA JUGA: Istigasah Bareng Ulama di Sumenep, Anies-Muhaimin Ajak Warga Madura Pilih Nomor 01

Anies yang sedang berorasi melihat spanduk itu, lalu tersenyum. Gubernur DKI periode 2017-2022 itu sempat membacakan tulisan di spanduk tersebut di depan para pendukungnya.

“Itu tulisannya itu apa bacanya yang sebelah ini? Kalau culas rakyat Madura akan melawanmu,” ucap Anies.

BACA JUGA: Bansos Dirapel Menjelang Pilpres, Anies Singgung Kebutuhan Rakyat Dipaksa Ikut Kalender Politik

Capres dari Koalisi Perubahan itu juga meminta spanduk itu dipegang secara sempurna agar terbaca. “Dipegang yang rapi biar bisa difoto,” imbuhnya.

Dalam kampanye itu, Anies menyampaikan rencananya memperbaiki tata niaga pangan.

BACA JUGA: Di Pulau Madura, Anies Tegaskan Misi Perubahan untuk Rakyat

“Jadi, kami ingin tata niaga pangan diperbaiki supaya petaninya bisa menabung, tetapi keluarga (konsumen, red) dapat harga beras lebih murah,” kata dia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Kerja 2014-2016 itu menambahkan harga beras mahal. Namun, uang dari penjualan tersebut tak sampai ke tangan petani.

Dia mencurigai uang dari harga beras yang tinggi itu justru mengalir ke tangan para mafia pangan.

“Ada mafia beras, ada tengkulak penimbun-penimbun, betul? Ada yang mainan impor beras,” tuturnya.

Peraih gelar S.E. dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu juga menyinggung tentang mafia tanah dan mafia solar yang menyengsarakan rakyat.

“Mereka-mereka yang tidak ingin ada perubahan. Kenapa? karena mereka hidupnya dari seperti ini, itu benalunya Indonesia. Apakah benalu boleh dibiarkan hidup? Harus disingkirkan!” kata Anies.(mcr4/jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Militan, Pendukung AMIN Rela Jalan Kaki Hadiri Kampanye Akbar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler