jpnn.com - TARAKAN – AR meregang nyawa setelah speed boat yang ditumpanginya mengaami tabrakan di perairan Tarakan. Jenazah AR tenggelam dan baru ditemukan kemarin.
Kejadian itu bermula saat speedboat 250 PK dengan motoris RJ melaju dari arah Perikanan menuju Juata. Karena saat itu kondisi di laut gelap, speedboat 40 PK yang datang dari arah berlawanan tak terlihat. Alhasil, keduanya terlibat tabrakan.
BACA JUGA: Pilkada Serentak, Tiga Kabupaten Rentan Konflik
Salah satu saksi mata bernama Yunus mengaku mendengar suara tabrakan yang cukup keras. Karena tak mengetahui pasti asal mula suara tersebut, dia pun langsung menghubungi Polair Polres Tarakan.
Mendapat informasi tersebut, beberapa personel Polair yang bertugas langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat berada di TKP, petugas tidak menemukan apa pun di lokasi yang diduga menjadi sumber suara tabrakan. Pencarian malam itu pun dihentikan karena cuaca juga sedang kurang bersahabat.
BACA JUGA: Suami Istri Pisah Ranjang, Bocah Ini Jadi Korban Kebejatan Bapaknya
Pagi harinya, Polair kembali melanjutkan pencarian di lokasi tersebut dan ditemukan dua jeriken yang diduga milik speedboat 40 PK. Setelah menemukan jeriken yang berisi bensin tersebut, lalu dilaporkan ke Bagian Lidik Polair guna proses lebih lanjut. Setelah dilakukan penyelidikan, ada titik terang dari hasil lidik tersebut.
Saat itu Polair mendapati speedboat mesin 250 PK yang diinisialkan dengan nama DP diparkir di pelabuhan belakang Ramayana dalam keadaan mesin sudah dilepas dari badan. Tak hanya itu, kecurigaan juga bertambah lantaran terlihat ada bekas lecet pada bagaian lambung depan speedboat itu.
BACA JUGA: Dengan Sistem Online, Perpanjangan SIM Makin Cepat
“Saat anggota berada di sana (pelabuhan, Red.) sempat ditanyakan kenapa mesinnya dilepas dan pemiliknya sempat bilang kalau mesin itu rusak terkena air laut,” terang Kasat Polair Polres Tarakan, Bachtiar. (nik/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mirisââ¬Â¦ Gaji Tak Cukup, Purnawirawan Nekat Jual Sabu
Redaktur : Tim Redaksi