jpnn.com - Departemen Kepolisian New York (NYPD) akhirnya memutuskan program pengawasan terhadapp pergerakan kaum Muslimin. Pengumuman pembubaran unit rahasia berisikan detektif berpakaian preman yang melakukan operasi-operasi pengintaian, Selasa (15/4).
Laman Voaindonesia melansir detektif berpakaian preman yang dilakukan Divisi Intelijen NYPD menjalankan operasinya dengan mengintai Muslim di toko buku, restoran dan masjid.
BACA JUGA: Ekonomi Tiongkok Tumbuh Melebihi Target
Selain itu, pengawasan juga dilakukan di berbagai lingkungan di dalam dan luar kota, menganalisa dan memetakan lembaga-lembaga agama, klub-klub sosial, fasilitas rekreasional dan acara, serta kegiatan sehari-hari.
Serangkaian artikel oleh kantor berita Associated Press pada 2011, mengungkapkan pengintaian sistematis oleh kepolisian New York sebagai bagian dari upaya luas untuk mengawasi komunitas-komunitas tempat sel-sel teror mungkin beroperasi.
BACA JUGA: Kapal Feri Tenggelam, Ratusan Korban Belum Ditemukan
Pemeluk Islam secara pribadi dan kelompok diawasi bahkan saat tidak ada bukti bahwa mereka terkait dengan terorisme atau kejahatan.
Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan pemberhentian pengintaian ini sebagai bentuk reformasi untuk menghentikan ketegangan antara polisi dengan komunitas Muslim.
BACA JUGA: NYPD Bubarkan Divisi Mata-mata Umat Islam
"Reformasi ini adalah langkah kritis untuk meredakan ketegangan antara polisi dan komunitas yang mereka layani, agar polisi dan warga negara kita bisa saling membantu mengejar penjahat," kata Wali Kota New York Bill de Blasio dalam pernyataan tertulisnya seperti New York Times.(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Amankan Tas Mencurigakan di Lokasi Bom Boston Marathon
Redaktur : Tim Redaksi