Spirit Nusantara Mengaji Terus Menggelora

Jumat, 20 Mei 2016 – 02:00 WIB
Inisiator Gerakan Nusantara Mengaji, Abdul Muhaimin Iskandar saat sambutan pada acara "Khaflah Akhirrussanah" atau khataman Alquran menjelang Ramadhan yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fadlu Walfadhilah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/5) malam. FOTO: Humas PKB for JPNN.com

jpnn.com - KENDAL – Gerakan Nusantara Mengaji memang telah ditutup beberapa minggu lalu. Namun spirit gerakan Nusantara Mengaji yang diinisiatori Abdul Muhaimin Iskandar masih terus menggelora. Semangat masyarakat membaca kitab suci Alquran pun tumbuh kembali.

Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas dalam acara  'Khaflah Akhirrussanah' atau khataman Alquran menjelang Ramadhan yang digelar di Pondok Pesanteren (Ponpes) Al Fadlu Walfadhilah, Kaliwungu, Kendal, Kamis (19/5/2016) malam.

BACA JUGA: Akankah Bupati Dirwan Dicopot? Mendagri Jawab Begini

Acara tersebut dipimpin langsung Pengasuh Ponpes Al Fadlu Walfadhilah, KH Dimyati Rois. Acara ini dihadiri langsung inisiator Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa Marwan Ja'far dan anggota DPR RI Fadhan Subchi, Alamudin Dimyati Rois, Ketua DPW PKB Jateng M Yusuf Chudlori dan Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman.

Inisiator Nusantara Mengaji sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan perjuangan yang dilakukan saat ini adalah meneruskan cita-cita perjuangan keagamaan para masyayikh.

BACA JUGA: Pangkalan Militer di Perbatasan Perlu Ditambah

“Perjuangan itu kemudian masuk dalam sendi-sendi kehidupan ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan serta sosial kemasyarakatan,” katanya.

Cak Imin panggilan akrab Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan perjuangan ini merupakan tindak lanjut dari seluruh rangkaian dari perjuangan ahlusunnah wal jamaah.

BACA JUGA: Mantan Sesmil Kecam Ajakan Kudeta Kwik Kian Gie

“Munculnya Mbah Dim dan Gus Alam yang duduk di legislatif adalah lanjutan perjuangan Ahlusunnah Waljmaah," katanya.

Cak Imin menyerukan agar seluruh kekuatan harus bersatu memperjuangan ahlsunnah wal jamaah. Sebagai umat Islam terbesar di dunia, ahlusunnah wal jamaah mampu menjaga kedamaian umat Islam untuk melakukan ibadah.

“Kita harus bersyukur sebagai umat Islam di Indonesia yang damai, bebas beribadah, dan tidak terpecah belah. Keadaan inilah yang merupakan hasil jerih payah para kiai. Inilah yang harus dipertahankan terus menerus. Harus kita syukuri keadaan ini," tuturnya.

Menurut Cak Imin, masih banyak persoalan bangsa ini yang harus diatasi bersama-sama. Para menteri mempunyai tugas mensejahterakan masyarakat.

“Pekerjaan rumah yang lain masih banyak. Kaum santri masih kalah terus dalam berpolitik. Kita masih berada dalam posisi belum menjadi penentu utama dalam kebijakan," katanya.

Belum lagi dalam sektor ekonomi, tutur Cak Imin, seluruh aset nasional, pemain utamanya adalah hanya sekelompok kecil. Tantangan yang lain dalam bidang pemerintahan dan kenegaraan.

“Tetapi saya semakin hari semakin yakin, para santri akan terus menunjukkan optimismenya. Dengan kedalaman ilmu dan mempunyai basis, tidak mustahil para santri akan ke tengah dan memimpin negeri ini," tandasnya

Sementara itu, Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap warga nahdliyin yang sangat menghargai dan mengingat dengan baik perjuangan para pendahulunya.

“Terima kasih atas penghormatan kepada Pak Muhaimin,” ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far mengatakan pondok pesantren tidak hanya sebagai tempat pendidikan agama. Tetapi juga tempat untuk mendidik para santri untuk mencintai Tanah Air dan bangsa.

Contohnya, kata dia, santri harus menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba. “Para santri harus menjauhi narkoba,” tegas Marwan.

Selain itu, menurut Marwan, akhir-akhir ini muncul gerakan keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Ahlusunnah. Namun, gerakan itu jangan dimusuhi melainkan ajak mereka berdamai.

“Dakwah harus dengan damai. Mari kita ajak mereka yang terlibat dalam gerakan radikalisme ke jalan kita. Tidak hanya santri tetapi juga jamaah seluruhnya,” katanya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Pengungsi Afghanistan masih Terdampar di Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler