jpnn.com, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani memanfaatkan kunjungan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke wilayahnya, Sabtu (21/8) untuk curhat.
Dia menyampaikan adanya perbedaan data kasus aktif yang tercatat oleh pemkab dengan pemerintah pusat dan provinsi.
BACA JUGA: Sri Mulyani Tak Tinggal Diam Melihat Nasib PKL Alun-Alun Klaten
Hal itu disampaikan langsung oleh Sri Mulyani saat memberikan pemaparan terkait penanganan kasus Covid-19 di Klaten di Pendapa Pemkab Klaten.
“Bapak Panglima dan Pak Kapolri, saya pengin menyampaikan ada perbedaan data kasus aktif antara kabupaten dengan pemprov, selisihnya hingga 485 kasus. Dengan pemerintah pusat ada selisih hingga 788 kasus,” ucap Mulyani.
BACA JUGA: Buat Masyarakat Klaten, Tolong Simak Petunjuk dari Kapolri dan Panglima TNI Ini
Dia mengharapkan agar pencatatan data kasus aktif antara kabupaten, pemprov dengan pemerintah pusat untuk disamakan terlebih dahulu.
Mengingat selama ini Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten sudah bekerja secara maksimal dalam menurunkan angka kasus Covid-19.
BACA JUGA: Profesor Wiku Sampaikan Kabar Baik tetapi Ingatkan Pemda Tidak Lengah
Dalam pemaparan terkait kasus Covid-19 di Klaten, Mulyani menjelaskan berdasarkan data per 20 Agustus 2021, jumlah kumulatif terdapat 33.661 kasus. Dari jumlah itu, 30.212 orang sudah sembuh.
“Untuk kasus aktif saat ini ada 722 pasien. Terdiri dari 326 pasien dirawat di rumah sakit, 142 pasien yang isolasi di isolasi terpusat, dan 154 orang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara itu, ada 2.724 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19,” tutur Mulyani.
Selama pelaksanaan PPKM, Klaten mengalami kasus aktif tertinggi pada 7 Juli 2021, mencapai 5.851 kasus. Sementara untuk kasus aktif saat ini telah mengalami penurunan 87,6 persen. Yakni tinggal 722 kasus.
Bed occupancy rate (BOR) juga terpantau menurun, yakni di angka 38,86 persen dari 839 bed yang tersedia. Sebelumnya saat kasus Covid-19 tinggi, untuk BOR di Klaten pernah mencapai 98 persen.
“Untuk rasio angka kematian 8,1 persen. Tingginya angka kematian karena mayoritas yang meninggal dunia adalah lansia yang memiliki penyakit penyerta," katanya.
"Termasuk saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit parah sehingga ada keterlambatan dan meninggal dunia di IGD,” imbuh Mulyani. (ren/ria)
Artikel Ini Telah Terbit di:
https://radarsolo.jawapos.com/daerah/klaten/21/08/2021/di-depan-panglima-tni-kapolri-bupati-klaten-curhat-selisih-data-covid/
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adek