jpnn.com - jpnn.com - Seleksi komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menuai kritik pedas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai ketua panitia seleksi (pansel) dianggap terlalu menancapkan taringnya.
BACA JUGA: Kinerja Keuangan Kemensos Positif, Mensos Kian Semangat
Apalagi, proses seleksi berlangsung tertutup sehingga kredibilitas kandidat yang lolos diragukan.
"Saat ini, Sri Mulyani adalah the real president di sektor ekonomi. Dia kuasai moneter, keuangan. OJK sebagai lembaga pengawas industri keuangan, ingin dia genggam pula," terang peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin.
BACA JUGA: Rizal Ramli Curigai OJK Bakal Dikuasai Orang-Orang SMI
Dia menilai, usaha Sri menguasai OJK merupakan bagian skenario besar pemilu 2019.
Menurut Salamuddin, Sri bisa saja bersaing dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.
BACA JUGA: Politikus PKS Curiga Pansel Komisioner OJK Anti-Partai
"Dan, OJK itu mengelola aset industri keuangan hingga puluhan ribu triliun. Tentu ini lahan yang gurih untuk dikuasai," kata dia.
Sebelumnya, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli juga mengutarakan hal senada.
Dia mencurigai ada pihak yang ingin menguasai OJK karena beberapa nama top tersingkir.
Rizal menduga ada upaya menempatkan orang kepercayaan Sri di OJK.
Nah, jika itu benar-benar terjadi, independesi OJK layak diragukan.
"OJK jangan sampai hanya diisi oleh geng-geng SMI. Itu bahaya," ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Centre for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi juga melihat ada hal tak beres dalam proses seleksi.
"Ini ada kesan calon-calon yang lolos seleksi itu terindikasi pesanan untuk kepentingan kelompok tertentu. Banyak yang janggal dan aneh lantaran banyak calon yang memiliki kapasitas dan kemampuan justu tidak lolos," kata Uchok.
Menurut Uchok, pansel calon komisioner KPK banyak mengakomodasi pihak dari pemerintahan sebelumnya.
Sebab, Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo merupakan warisan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
“Dalam tanda kutip pesanan. Kalau tidak mau diindikasikan seperti itu, ayo buka-bukaan. Karena orang-orang yang lolos di mata publik agak janggal dan aneh. Yang bagus justru nggak lolos,” kata Uchok. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU PPKSK, Seraknya Bu Menkeu dan Pujian Misbakhun
Redaktur & Reporter : Ragil