JAKARTA - Larangan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat SBY untuk tidak membicarakan masalah capres-cawapres ternyata sulit dibendung di arena Rapimnas I Demokrat kali iniPada hari pertama rapimnas, nama Menkeu Sri Mulyani sempat bergulir sebagai salah seorang kandidat cawapres pendamping SBY nantinya.
Pernyataan itu muncul dari Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul di tengah arena rapimnas yang dilaksanakan di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (8/2)
BACA JUGA: SBY Sebut Pengkritiknya Tebar Fitnah
''Sebenarnya ada yang menginginkan segera diputus nama cawapres (SBY),'' ujar Ruhut.Pengacara terkenal itu mengemukakan, keinginan tersebut muncul dari salah satu tim relawan SBY yang baru terbentuk
BACA JUGA: Posko Partai Gerindra Dirusak, Kader Dipukuli
''Mereka sempat menyebut nama Bu Sri Mulyani,'' lanjut Ruhut.Menurut dia, nama Menkeu Sri Mulyani muncul karena dianggap sebagai salah seorang tokoh berkualitas yang pantas mendapingi SBY
BACA JUGA: Nasib Kapolda Sumut di Tangan Wanjakti
Dia sempat dimunculkan bersama nama lain, yaitu Jusuf Kalla dan Hidayat Nurwahid''Tapi, waktu itu posisi saya hanya menghadiri bersama Andi Mallarangeng,'' tandasnya.Ruhut menyatakan, usul yang dimunculkan Jaringan Nusantara tersebut masih sekadar wacanaKeputusan siapa yang akan menjadi pendamping SBY dalam bertarung di pilpres mendatang tetap akan ditentukan setelah Pemilu Legislatif 9 April 2009''Itu hanya nominasiMereka harus paham, semua kembali pada user, yakni Pak SBY,'' katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng kembali menegaskan, pengumuman capres-cawapres yang dilakukan terlalu dini bukanlah sesuatu yang etis''Nggak ada itu capres atau cawapresYang ada hanya Presiden SBY dan Wapres JK (Jusuf Kalla),'' ujarnya.
Tokoh lain yang telah menyatakan siap maju, menurut Jubir kepresidenan itu, hanya para bakal capres ataupun cawapres''Mereka orang yang bercita-cita ingin menjadi capres,'' tambahnya, lantas tertawa.
Bagaimana Jaringan Nusantara yang telah menyebut nama cawapres? Andi enggan menanggapi serius''Ya itu cuma omongan biasaMereka juga orang baru,'' katanya.
Menurut Andi, seseorang itu bisa dikatakan capres atau cawapres kalau sudah secara resmi diusung parpol atau gabungan parpol sesuai sarat UUAtau, sudah resmi terdaftar di KPU''Pokoknya, Demokrat tetap konsisten membicarakan hal itu setelah pemilu legislatif nantiKami tidak mau kalau pembicaraan soal cawapres hanya akan menjadi pepesan kosong,'' pungkasnya(dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Motor RUU Protap Politisi Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi