Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Kuartal I 2021 Masih Terkontraksi, Kok Bisa?

Selasa, 23 Maret 2021 – 15:23 WIB
Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi kuartal satu 2021 masih terkontraksi. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan perekonomian Indonesia pada kuartal I tahun ini masih alami kontraksi.

Menurut dia, angka kontraksi berkisar minus 1 persen hingga minus 0,1 persen.

BACA JUGA: Defisit APBN Februari Capai Rp 63,6 Triliun, Begini Penjelasan Sri Mulyani

“Untuk triwulan I di Kemenkeu masih dalam range antara minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Kami berharap sebetulnya bisa mencapai zona netral tapi kami masih mendekati minus 0,1 persen,” kata dia pada Konferensi Pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Selasa (23/3).

Meski demikian, Dia optimistis untuk keseluruhan 2021, ekonomi Indonesia diprediksi akan berada di level antara 4,5-5,3 persen.

BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Penerimaan Negara Tumbuh 0,7 Persen, Ini Perinciannya...

“Tahun 2021 APBN disusun dengan asumsi makro pertumbuhan lima persen dan kami belum merevisi, masih antara 4,5 persen hingg 5,3 persen,” ujar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan optimisme tetap terjaga lantaran lembaga internasional seperti OECD melakukan peningkatan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 yakni dari 4 persen menjadi 4,9 persen.

Kemudian, lanjut dia, optimisme juga terus dipertahankan karena IMF menilai fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat.

"Kebijakan makro ekonomi yang prudent mampu memberikan kontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional," imbuh Sri Mulyani.

Lebih lanjut, menurut dia IMF turut mengapresiasi upaya reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui UU Cipta Kerja untuk bisa menutup pembiayaan.

“Terutama kebutuhan pembangunan infrastruktur yang diharapkan tidak meningkatkan leverage tapi meningkatkan ekuitas,” papar dia.

Tak hanya itu, Sri Mulyani menuturkan mobilitas masyarakat juga mulai mengalami pemulihan seiring dengan jumlah kasus Covid-19 yang terus menurun pada level 5.000.

Terlebih lagi, dia percaya, jika vaksinasi terus berjalan dengan sukses maka Indonesia akan mampu mengalami tren yang meningkat dan terakselerasi pada Maret dan triwulan II.

“Ini adalah tanda positif dan menunjukkan nyata. Seluruh kegiatan ekonomi dan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menjaga peningkatan jumlah Covid-19 di Indonesia,” tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler