Sri Mulyani Sebut Potensi Ekonomi Digital RI Bisa Capai USD 124 Miliar, Ini Syaratnya...

Jumat, 23 April 2021 – 19:51 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia bisa menyentuh angka USD 124 miliar pada 2025. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia bisa menyentuh angka USD 124 miliar pada 2025 sesuai dengan studi Google, Temasek dan Bain & Company.

Menurut dia potensi ekonomi digital pada 2020 hanya mencapai USD 44 miliar.

BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Belanja Negara Hingga Maret 2021 Tumbuh 15,6 Persen

"Ini sesuatu yang luar biasa. Artinya potensi ekonomi bisa meningkat tiga kali lipat jika adanya infrastruktur digital," ujar Sri Mulyani dalam acara Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi di Jakarta, Jumat (23/4).

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan potensi itu bisa diraih asalkan Indonesia mampu membangun infrastruktur digital dan pengembangan ekonomi digital.

BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Empat Kontribusi Besar Perempuan Terhadap Perekonomian

Oleh karena itu, pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur digital terutama di masa pandemi Covid-19.

"Sehingga kegiatan masyarakat pindah kepada platform digital," kata dia.

Sri Mulyani memastikan pemerintah terus berupaya meratakan ketersediaan infrastruktur digital mengingat geografis Indonesia sangat luas sehingga pemerataan saat ini sedang difokuskan ke daerah 3T.

Dia menyebutkan terdapat 12.377 lokasi pelayanan publik yang berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang belum memiliki fasilitas 4G sehingga kualitas komunikasinya masih sangat tidak reliabel aksesnya.

“Maka pemerintah pada 2021 menyediakan anggaran meningkat yang cukup signifikan,” ujar Sri Mulyani.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus meningkatkan literasi digital termasuk kepada para pelaku usaha kecil menengah untuk semakin mendorong pencapaian potensi ekonomi digital ini.

Kemudian, pemerintah turut mengakselerasi inklusi keuangan dan digital secara bertahap seperti pada Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta KPM yang pembayarannya kini dalam bentuk transfer dan digital.

“Sembako, mereka membeli ke warung digital itu juga dilakukan secara bertahap, pembayaran gaji pemerintah, persediaan uang untuk belanja usaha kecil menengah. Itu juga dilakukan secara digital,” jelas Sri Mulyani. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler