JAKARTA - Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI-K) menilai sosok mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati layak diusung sebagai calon Presiden pada Pilpres 2014 mendatangSMIK menganggap Sri Mulyani yang paling pantas menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kursi Presiden.
"Kami yakin Sri Mulyani merupakan orang yang tepat dan memenuhi syarat menjadi orang nomor satu di Indonesia untuk menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
BACA JUGA: Tak Peduli Demokrat Digoyang Asal Golkar Menang
Untuk itu, kami sudah siap mengusung Sri Mulyani pada pilpres 2014 nanti," ujar salah satu Pengurus Pusat Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI K) Ronsi Daur di Jakarta, Minggu (5/6).Menurut Ronsi, SMI-K akan merebut hati masyarakat yang sudah muak dan antipati dengan partai politik dan perilaku politikus di DPR saat ini
BACA JUGA: Antisipasi PT Dinaikkan, Hanura Seriusi Pemilih Perempuan
selain itu, pemimpin baru itu harus santun dan mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat
Meski demikian Ronsi mengakui jalan Sri Mulyani menjadi presiden tidaklah mudah
BACA JUGA: Muhaimin Makin Percaya Diri Pimpin PKB
Senan, undang-undang yang mensyaratkan capres diusung partai politik memang menghambat tampilnya Sri Mulyani menjadi kandidat presidenNamun hambatan ini tidak membuat langkah SMI K surut"SMI-K sudah mempersiapkan kendaraan politik yang akan digunakan dalam pertarungan di 2014 nanti," tegas Ronsi.
Lantas, siapa pencamping Sri Mulyani di kursi Cawapres? Ronsi mengatakan, pihaknya masih mengamati perkembangan politik yang sangat dinamis.
Sementara itu, Indonesianis dari Nortwestern University, Amerika Serikat, Prof Jeffrey Winters, menyarankan Sri Mulyani untuk segera kembali ke Indonesia dan mulai terjun ke masyarakatIni penting agar masyarakat mengenailnya
"World Bank dan IMF tidak terlalu membutuhkan Sri Mulyani, tapi masyarakat Indonesia membutuhkannyaWorld Bank mempunyai banyak orang pintarNamun Indonesia membutuhkan Sri Mulyani saat ini," katanya.
SMI-K secara resmi di deklarasika pada 14 Februari lalu didirikan oleh sejumlah tokoh, profesional dan aktivis seperti Rahman Tolleng, Arbi Sanit, Adzanta Bilhaq, April Tiatco, Bagus Takwin, Benny Handoko, Damianus Tautan, Dana Iswara, Donny Ardiyanto, Gadis Arivia, Lynda Ibrahim, Monalisa Djafaara, Robertus Robert, Rocky Gerung, Sri Indahwati, Sondaryani Vagher, Sony Tan, Susy Rizky, Wimar Witoelar, dan Yoshi Erlina(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Bupati, Qomar Cari Pendamping Religius
Redaktur : Tim Redaksi