Sri Sultan HB X Pastikan Tidak Ada Rest Area di Jalan Tol

Rabu, 20 November 2019 – 08:13 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SLEMAN - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan tidak akan ada rest area di jalan tol yang akan melewati wilayah provinsi yang dipimpinnya itu.

Sri Sultan mengatakan, hal ini untuk menyelamatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.

BACA JUGA: Rencana Pembangunan 3 Jalan Tol, Jogja – Solo Paling Alot

"Pelaku UMKM tidak mungkin bisa berjualan di rest area. Selama rest area itu merupakan bagian dari jalan tol," kata Sri Sultan seusai meresmikan JPO Ambaramarga di Sleman, Selasa (19/11).

Dia mengatakan, jika dibangun rest area, yang diuntungkan hanyalah pengusaha besar sebab UMKM diprediksi tidak akan mampu untuk menyewa tempat.

BACA JUGA: Pembangunan Jalan Tol Jogja - Solo Paling Lambat Akhir 2019

"Kami tidak setuju kalau seperti itu. Rencananya rest area akan diinvestasikan untuk pemerintah daerah di luar pemahaman tol," katanya.

Sri Sultan menjelaskan, meskipun tidak ada rest area di jalan tol, masih ada jalan yang bisa keluar atau masuk kembali ke jalan tol. Kebijakan itu sekaligus sebagai investasi pemda untuk kemajuan UMKM.

BACA JUGA: Rest Area Dongkrak Ekonomi Daerah

"Intinya kami tidak ingin seperti tempat lain. Begitu ada tol, mati semua," katanya.

Sultan menegaskan, pihaknya ingin adanya tol bisa menjadi pengungkit untuk pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta.

Pada triwulan ketiga 2019 ini, pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta mencapai 7,5 persen. Lebih tinggi dari tahun lalu yang disebutnya hanya mencapai 5,4 persen.

"Kami ingin mengambil kebijakan agar pertumbuhan ekonomi itu bisa dipertahankan pada tahun mendatang," katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen Wijayanto mengatakan tidak akan ada rest area di Yogyakarta. "Rest area nanti berada di Klaten. Rest areanya tidak di tol," katanya.

Dikatakan, selama ini masih ada masyarakat yang salah persepsi. Ditegaskan bahwa rest area hanyalah tempat istirahat sementara.

"Ini tidak boleh. Contohnya saat mudik itu jika terlalu lama di rest area akan diminta pergi," katanya.

Ditegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi konsep yang diajukan Gubernur DIY.

"Dengan tidak adanya rest area, orang yang melewati Yogyakarta bisa keluar tol untuk belanja dan istirahat, sehingga yang dipercantik justru di luar tol dan bukan di dalam tol. Tidak akan ada rest area tapi ada on off dan itu menyatu di ring road," katanya. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler